eprintid: 68208 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12243 dir: disk0/00/06/82/08 datestamp: 2024-10-25 04:31:23 lastmod: 2024-10-25 04:31:23 status_changed: 2024-10-25 04:31:23 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id creators_name: Khoirul Anam, NIM.: 99373728 title: PERAN POLITISI KIAI NU DI TENGAH KRISIS MULTI DIMENSIONAL ispublished: pub subjects: 297.65 divisions: jur_jsi full_text_status: restricted keywords: Kyai; NU; politik Islam note: Pembimbing: Dr. Ainur Rofiq abstract: Dewasa ini, ada fenomena yang menarik dalam pergeseran peran Kiai dalam negara Republik lndonesia. Setelah gong reformasi ditabuh, dimana telah terbuka lebar kran demokrasi dan kebebasan, para Kiai pun tidak mau ketinggalan begitu saja melewatkan kesempatan emas ini. ORMAS terbesar di dunia adalah NU yang memiliki ribuan bahkan jutaan Kiai yang berfungsi untuk menyiarkan agama Islam yang tersebar di seluruh pelosok nusantara ini. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Library research, yaitu mengkaji dan menelusuri dari pustaka-pustaka yang ada yang berkaitan erat dengan permasalahan-permasalahan yng dikaji. Dalam menganlisis data-data yang telah terhimpun, baik dari literatur­Iiteratur, dokumen-dokumen yang ada relevansinya dengan penyusunan skripsi ini, penyusun menggunakan analisis data dengan metode induktif dan deduktif. Kesimpulan penelitian ini adalah 1. Keterlibatan Kiai NU dalam ranah politik praktis sebenamya ada dua faktor, yaitu faktor ekstemal dan faktor internal. Kedua faktor ini yang telah menyebabkan para Kiai NU yang selama ini konsem terhadap perjuangan kultural dalam bidang sosial keagamaan dan pendidikan berani terjun dalam ranah politik praktis yang sarat dengan kepentingan dan sarat ambisi kekuasaan. Faktor ekstemal dan faktor internal. 2. Dalam berpolitik, PKB dan para politisi Kiai NU tidak menggunakan idiologi, asas dan plat form Islam karena partai ini bersifat terbuka dan pluralis. Hal ini disebabkan karena pandangan politik Islam yang digagas oleh tokoh-tokoh NU Iebih condong kepada pemisahan antara wilayah politik dan agama. Bagi Gusdur dan kawan-kawan, Islam tidak memberikan gambaran yang tegas dalam wilayah politik. Oleh sebab itu dalam wilayah politik, yang di pakai acuan adalah nilai-nilai universal agama tentang keadilan, kebenaran dan kesetaraan. PKB tidak membenarkan berpolitik dengan mengatas namakan agama secara formal. 3. Ketidak berhasilan Abdurrahman wahid (Gusdur) sebagai presiden RI dari kalangan NU mengeluarkan Indonesia dari krisis multi dimensional disebabkan karena dalam pemerintahan Gusdur, para politisi lebih terfokus kepada persoalan-persoalan politik, dan Gusdur sebagai presiden juga terbawa arus permainan politik sehingga aspek ekonomi yang menjadi biang keladi dari terkjadinya krisis multi dimensional kurang mendapat perhatian. para aparatur negara baik yang ada di lembaga eksekutif maupun Iegislatif hanya berebut kekuasaan dan bagaimana caranya mepertahankan kekuasaan. Para politisi kita tidak mempedulikan rakyat kecil yang tidak bisa makan karena mahalnya harga bahan pokok, serta tidak mempunyai kepekaan sosial yang tinggi. 4. Abdurrahman Wahid sebagai Kiai NU dan presiden RI temyata belum dapat menuntaskan agenda reformasi dan menciptakan demokratisasi di Indonesia karena Gusdur dan juga para Kiai NU yang ada di PKB belum dapat menghindarkan diri dari kepentingan politik jangka pendek yang berorientasi kepada kekuasaan dan belum dapat mengaplikasikan nilai-nilai ajaran agama Islam secara total serta belum secara maksimal melandaskan setiap kebijakanya pada nilai-nilai moral agama serta nilai-nilai luhur dari demokrasi yang hakiki. 5. Terjunnya Kiai NU dalam ranah politik praktis menjadikan perJuangan pribumisasi Islam secara kultural terhambat karena Kiai NU harus membagi tenaga dan pemikirannya untuk kepentingan bangsa dan negara dalam wilayah struktural dan dalam wilayah kultural dalam rangka pemberdayaan umat. 6. Gusdur bukanlah sosok yang tepat bagi bangsa yang rakyatnya belum memahami demokrasi secara baik dan benar, akan tetapi Gusdur adalah sosok yang dapat membawa iklim berdemokrasi yang sejuk jika masyarakatnya sudah baik dan benar dalam memahami arti dari demokrasi. Oleh sebab itu mulai dari sekarang, para Kiai NU harus terjun ke dalam masyarakat untuk berjuang mencerdaskan kehidupan rakyat secara kultural supaya rakyat mengetahui serta memahami hakikat demokrasi dan hakikat dari pribumisasi Islam sehingga tercipta indigionus people dan terwujudnya civil society. date: 2004-03-15 date_type: published pages: 450 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Khoirul Anam, NIM.: 99373728 (2004) PERAN POLITISI KIAI NU DI TENGAH KRISIS MULTI DIMENSIONAL. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68208/1/99373728_BAB%20I_BAB%20PENUTUP%20dan%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68208/2/99373728_BAB%20II%20sampai%20BAB%20VI.pdf