@mastersthesis{digilib6827, title = {PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERWAWASAN AGRARIS DI RA ?AN-NAFI?AH?}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM. 10.261.027 M. AGUNG HIDAYATULLOH}, year = {2011}, note = {Pembimbing : Dr. Muqowim, M.Ag.}, keywords = {Pendidikan anak usia dini, wawasan agraris}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6827/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji urgensi pengenalan wawasan agraris untuk anak usia dini, mengetahui konsep Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berwawasan agraris menurut RA ?an-Nafi?ah?, dan mengetahui penerapan konsep tersebut di RA ?an-Nafi?ah?. Penelitian lapangan yang termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa wawasan agraris penting ditanamkan sejak dini. Secara teoritis. pengupayaan alam sebagaimana adanya sejauh mungkin cukup esensial untuk membantu tumbuh kembang anak. Semakin bebas anak-anak diperbolehkan berkembang, semakin cepat dan sempurna bentukbentuk dan fungsi-fungsi tertinggi yang akan mereka capai. Kegiatan seperti berkebun bermanfaat bagi perkembangan fisik anak, yang pada gilirannya akan memengaruhi perkembangan kreativitasnya. Olah tubuh yang baik dapat meningkatkan pemungsian kognitif dan pemrosesan informasi, yang merupakan proses fisik. Kegiatan seperti itu memberi kesempatan untuk menciptakan tanaman kehidupan baru yang dapat menstimulasi perkembangan spiritual dan emosional anak. Fakta empiris di lapangan juga mengatakan bahwa wawasan agraris sudah tepat diberikan kepada anak sejak dini, karena usia tersebut adalah jendela awal untuk melihat dunia. RA ?an-Nafi?ah? memaknai konsep PAUD berwawasan agraris sebagai upaya pemberian masukan kepada anak bahwa dia diharapkan mengetahui keadaan hidup di lingkungannya yang kebanyakan menjadi petani, mereka dibesarkan dalam lingkungan petani, dan nantinya mereka mempunyai harapan agar pertanian bisa modern. Wawasan tersebut dikenalkan agar anak berpikir kreatif untuk menyongsong perkembangan dunia agraris berikutnya. Dalam penerapannya, selain melalui pembelajaran indoor, wawasan agraris juga diberikan dengan mengajak anak-anak secara langsung ke alam terbuka (outdoor) seperti sawah dan kebun terdekat. Urutan langkah-langkah penerapannya meliputi perencanaan (menuangkan planning ke dalam RKH), proses/kegiatan pembelajaran, disertai penentuan biaya yang diperlukan. Sedangkan evaluasi masuk pada proses penilaian (selama dan setelah pembelajaran). Di antara lima bidang pertanian, kuantitas pemberian wawasan perikanan dan kehutanan tidak sebanyak pertanian, perkebunan, dan peternakan. Hal ini disebabkan konteks di sekitar RA tersebut belum merambah ke perikanan dan kehutanan, yakni dengan ketiadaan tambak ikan dan/atau pepohonan. Penerapan konsep PAUD berwawasan agraris juga telah mencakup semua aspek perkembangan anak (kognitif, fisik-motorik, sosio-emosional, bahasa, dan seni).} }