@mastersthesis{digilib68304, month = {July}, title = {RELIGIFIKASI DAN PREFERENSI KONSUMEN: BAGAIMANA BIR NON-ALKOHOL MENGAKOMODASI KEBUTUHAN MUSLIM DI INDONESIA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 20200012113 Muhammad Revi Hari Prajanto}, year = {2024}, note = {Pembimbing: Najib Kailani. S.Fil.l., M.A., Ph.D.}, keywords = {Religifikasi, Konsumsi Muslim, Bir non-alkohol}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68304/}, abstract = {Bir non-alkohol semakin mendapat perhatian di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan masyarakat Muslim yang mulai membuka diri terhadap pengaruh tren global. Mereka tidak hanya mempertimbangkan aspek kehalalan produk, tetapi juga mencari minuman yang selaras dengan gaya hidup modern. Beberapa produsen meluncurkan produk bir non-alkohol yang memiliki rasa, warna, dan aroma yang hampir sama dengan bir beralkohol. Minuman ini menawarkan alternatif menarik bagi mereka yang ingin menikmati sensasi minuman beralkohol tanpa melanggar prinsip-prinsip agama. Penelitian ini bertujuan untuk menggali motivasi di balik konsumsi bir non-alkohol dikalangan masyarakat Muslim, dengan menggunakan pendekatan etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya permintaan terhadap bir non-alkohol merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi, seperti regulasi pemerintah terkait konsumsi minuman beralkohol, meningkatnya kesadaran akan kesehatan, dan perkembangan tren halal. Dalam konteks ini, produsen bir non-alkohol berupaya menjangkau pasar Muslim dengan menerapkan strategi religifikasi dalam pemasaran mereka. Strategi ini menonjolkan momen-momen penting dalam kehidupan umat Islam, seperti berbuka puasa dan perayaan Idul Fitri, sebagai waktu yang tepat untuk menikmati produk mereka. Dengan menempatkan produk mereka dalam konteks religius dan budaya yang familiar bagi konsumen Muslim, produsen berusaha menciptakan citra bahwa produk ini tidak hanya aman dari sudut pandang agama, tetapi juga mendukung pengalaman spiritual dan kebersamaan. Kesimpulannya, bagi Muslim yang mengonsumsi bir non-alkohol, pilihan ini tidak hanya bertujuan untuk memuaskan rasa ingin tahu, tetapi juga merupakan bagian dari perjalanan spiritual dan kesadaran diri. Konsumsi bir non-alkohol memungkinkan mereka menikmati minuman yang sebelumnya dianggap tabu, namun kini dapat dinikmati tanpa melanggar prinsip-prinsip agama yang mereka pegang teguh. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, dapat diamati bagaimana tren konsumsi masyarakat Muslim terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman.} }