@mastersthesis{digilib6836, month = {August}, title = {Haji Dalam Al-Quran, Hadis dan Pengalaman Muslim }, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 05213463 MUHAMMAD YUSUF}, year = {2008}, note = {Pembimbing: Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag.}, keywords = {Haji Dalam Al-Quran, Hadis, Pengalaman Muslim}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6836/}, abstract = {Tesis ini berjudul HAJI DALAM AL-QUR'AN, HADIS DAN PENGALAMAN MUSLIM. Haji atau al-h\}ajj secara bahasa berarti al-qas\}d, yaitu; pergi ke, bermaksud, menyengaja. Menurut istilah syar'iyyah, al-h\}ajj ialah menyengaja atau pergi ke Ka'bah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu, atau menziarahi tempat tertentu, pada waktu tertentu, dengan amalan tertentu. Ulama fikih menetapkan bahwa amalan yang harus dikerjakan seseorang dalam ibadah haji meliputi: ihram, memasuki kota Mekah (bagi orang yang berada di luar kota Mekah), thawaf, sai, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, melontar jamrah, mabit di Mina, bercukur atau gundul atau memotong beberapa helai rambut, menyembelih hewan, dan tahallul. Ibadah haji dimaksudkan supaya pelakunya dapat menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka (QS.22:27-28). Allah swt menjamin bahwa dalam pelaksanaan ibadah haji terdapat banyak manfaat, tetapi manfaat itu harus digali dan diraih dengan perjuangan manusia itu sendiri. Antusiasme umat Islam Indonesia dalam berhaji demikian luar biasa meskipun biaya yang dipatok merambat naik, tetapi jumlah pesertanya terus mengalami pertambahan. Bahkan jika pemerintah, sebagai penyelenggara haji, tidak mengatur, tentu ratusan ribu umat Islam Indonesia membanjiri Mekah tiap tahunnya. Diharapkan dengan jumlah yang besar tersebut dapat memberikan perubahan fositif bagi bangsa Indonesia. Peneliti mencoba menggali makna dan nilai-nilai universal dari amalan-amalan haji sehingga ibadah haji dapat memiliki daya gerak dan daya ubah yang positif bagi individu muslim dan lingkungannya. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan bahan-bahan primer berupa buku-buku tentang haji dalam al-Qur'an, hadis, dan riwayat haji Rasulullah saw serta pengalaman muslim. Penelitian ini bersifat deskriftif, interpretatif. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelusuran bagaimana mula-mula haji diperintahkan dalam al-Qur'an dan hadis, praktik haji Rasulullah saw yang disertai shabat-sahabat beliau dalam peristiwa haji wada' dan bagimana pula para ulama memformulasikan tata cara pelaksanaan haji lebih rinci. Manfaat haji cukup beragam, diantaranya adalah aspek ekonomis, politis, sosiologis, psikologis dan lain sebagainya. Pengalaman muslim berhaji, membuahkan perenungan dan penghayatan filosofi amalan-amalan haji. Amalan-amalan tersebut, meski tidak mudah dinalar oleh rasio manusia, ternyata mengandung pelajaran yang luar biasa: universal (abadi dan konstan). Nilai-nilai itu jika dihayati dan dipegang secara mendalam oleh jamaah haji akan dapat membawa perubahan prilaku ke arah yang lebih baik, yang berdampak bagi masyarakat luas. Kesimpulan penelitian ini, selain memperluas cakrawala penafsiran sosial dari tafsir perintah haji, penelitian ini juga menjadi masukan bagi individu muslim, penyelenggara bimbingan ibadah haji, maupun instansi pemerintah yang terkait dalam masalah haji, yaitu pentingnya nilai-nilai amalan haji selain manasik haji. Nilai-nilai ini hendaknya menjadi 'oleh-oleh abadi' jamaah haji sekembalinya di tanah air, karena nilai-nilai tersebut telah menginternalisasi ke dalam diri para jamah haji. Nilai-nilai haji yang universal seharusnya terus diwacanakan dalam setiap kesempatan dan pertemuan-pertemuan haji, sehingga kemabruran seorang haji tidak lekang oleh waktu dan tempat.} }