%0 Thesis %9 Skripsi %A Nur Azizah, NIM.: 19104010032 %B FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN %D 2024 %F digilib:68507 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Penerapan metode Sorogan modifikasi dan kelas Wustho Madrasah Diniyah Daarun Najah Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta Tahun Ajaran 2022/2023. %P 144 %T PENERAPAN METODE SOROGAN MODIFIKASI DI KELAS WUSTHO MADRASAH DINIYAH DAARUN NAJAH PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2022/2023 %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68507/ %X Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya pemilihan metode yang tepat dalam pembelajaran untuk keberhasilan suatu pembelajaran. Pemilihan ini dipertimbangkan atas kebutuhan setiap peserta didiknya. Di Madrasah Diniyah Daarun Najah Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta khususnya di kelas Wustho diterapkan sorogan modifikasi yang didasarkan atas pertimbangan latar belakang para santri yang bermacam-macam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode sorogan modifikasi tersebut, mengapa diterapkan metode sorogan modifikasi tersebut, serta apa saja kelebihan dan kelemahan dari metode sorogan modifikasi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek dari penelitian ini adalah pengampu sorogan modifikasi di kelas Wustho, koordinator kelompok sorogan dan anggota kelompok sorogan. Kemudian teknik uji keabsahan datanya menggunakan triangulasi metode pengumpulan data dan triangulasi sumber data. Hasil dari penelitian ini adalah 1) sorogan modifikasi yang diterapkan di kelas Wustho Madrasah Diniyah Daarun Najah Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta merupakan hasil dari modifikasi sorogan pada umumnya namun terdapat perbedaan di aspek pelaksanaannya yakni dilaksanakan secara berkelompok. 2) Kelebihan dari metode sorogan modifikasi ini adalah pertama, kemampuan santri yang sudah menguasai ilmu Nahwu Shorof akan lebih teruji. Dalam berdiskusi di kelompok pasti para santri yang sudah menguasai sorogan akan terlihat dengan kemampuan mereka dalam membantu santri yang belum menguasai. Kedua, dapat menumbuhkan rasa sosial antar santri karena pelaksanaannya berkelompok secara tidak langsung pasti akan menumbuhkan rasa sosial ingin membantu satu dengan yang lain, dan yang ketiga, dapat melatih kerjasama antar santri. 3) Kelemahan dari sorogan modifikasi ini adalah pertama, tujuan utama sorogan tidak tercapai secara maksimal karena dalam praktiknya lebih mengedepankan pembahasan fikihnya saja. Kedua, santri yang kurang menguasai menjadi pasif dalam kelompok karena dalam setiap kelompok lebih didominasi oleh santri yang mahir. Dan yang ketiga, keterbatasan waktu menjadikan pemahaman kurang maksimal. %Z Pembimbing: Dr. H. Rofik, M. Ag.,