@phdthesis{digilib68560, month = {August}, title = {METODE PENAFSIRAN MUJAHID IBN JABR DALAM KITAB TAFSIR MUJAHID}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 17105030048 Muhammad Yahya}, year = {2024}, note = {Pembimbing: Dr. Ali Imron, S.Th.I., M.S.I}, keywords = {Metode Penafsiran, Muj{\=a}hid Ibn Jabr, Tafsir Mujahid}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68560/}, abstract = {Penelitian ini berfokus pada eksplorasi mendalam terhadap metode penafsiran yang digunakan oleh Muj{\=a}hid Ibn Jabr dalam kitab Tafs{\=i}r Muj{\=a}hid, sebuah karya tafsir klasik yang memiliki pengaruh signifikan dalam tradisi tafsir Islam. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengkaji metode penafsiran yang diterapkan oleh Muj{\=a}hid serta menganalisis karakteristik penafsirannya dalam konteks sejarah dan pemikiran Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung oleh metode library research dan analisis sosio-historis. Metode ini dipilih untuk memungkinkan peneliti menggali secara mendalam aspek-aspek historis dan tekstual dari Tafs{\=i}r Muj{\=a}hid. Objek kajian dibagi menjadi dua bagian utama: pertama, aspek bibliografi yang meliputi studi biografi Muj{\=a}hid Ibn Jabr, termasuk latar belakang pendidikannya, kehidupan pribadi, serta pengaruh dari gurunya, Ibn ?Abb{\=a}s, yang memainkan peran penting dalam pembentukan pandangan dan metode penafsiran Muj{\=a}hid. Kedua, aspek metodologi penafsiran, yang menyoroti pendekatan-pendekatan dan teknik-teknik yang digunakan oleh Muj{\=a}hid dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an, termasuk penggunaan riwayat hadis, penalaran pribadi, dan kisah-kisah Isr{\=a}?{\=i}liyy{\=a}t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tafs{\=i}r Muj{\=a}hid umumnya dikategorikan sebagai Tafs{\=i}r bi al-ma?th{\=u}r karena dominasi penggunaan riwayat, terutama yang berasal dari Ibn ?Abb{\=a}s, dalam penafsirannya. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa Muj{\=a}hid tidak sepenuhnya terbatas pada metode ini. Ia juga menggunakan elemen-elemen Tafs{\=i}r bi ar-ra?y dan merujuk pada kisah-kisah Isr{\=a}?{\=i}liyy{\=a}t dalam beberapa bagian tafsirnya. Hal ini menunjukkan fleksibilitas metodologis Muj{\=a}hid dan kemampuannya untuk mengintegrasikan berbagai sumber dalam upaya memahami dan menjelaskan ayat-ayat Al-Qur'an. Selain itu, penafsiran Muj{\=a}hid sering kali menunjukkan pengaruh yang kuat dari pemikiran fiqhi dan Kal{\=a}miy, yang mencerminkan latar belakang keilmuan dan konteks historisnya.} }