<> "The repository administrator has not yet configured an RDF license."^^ . <> . . . "JARINGAN ULAMA PALEMBANG ABAD 18-20 M DALAM KAJIAN HADIS"^^ . "Ulama Palembang telah memainkan peranannya pada awal abad 18 M., hal\r\nini ditandai dengan adanya sejumlah ulama yang fokus dalam periwayatan,\r\npengajaran, dan penyalinan bahkan melahirkan karya-karya hadis. Secara historis,\r\nulama Palembang membuka pintu bagi tersebarnya sanad hadis di Nusantara-\r\nHaramain. Sebaran genealogi intelektual inilah yang terkadang abai dalam\r\nsejumlah penelitian, condong pada narasi-narasi tarekat. Padahal peran Palembang\r\ndalam bidang hadis cukup diperhitungkan di berbagai belahan dunia Islam. Jalur\r\nsanad yang saat ini menyebar luas di Nusantara, bahkan dunia Islam hingga akhir\r\nabad 20 M., poros utama sanad itu terkoneksi dengan Syekh Ja’far al-Falimbani,\r\ndengan maha guru utamanya, Syekh Muh}ammad al-Babili al-Mis}ri. Gagasangagasan\r\nyang tertuang di dalam karya-karya ulama Palembang memberi inspirasi\r\nbagi lahirnya peradaban kajian hadis di Nusantara, meski lebih banyak bersifat\r\nantologi.\r\nBerpijak pada hal demikian, ada dua pokok masalah: pertama, bagaimana\r\nproses transmisi hadis di Palembang?; kedua, mengapa jaringan ulama Palembang\r\ntermarginalkan dalam kajian hadis di Nusantara?. Kerangka berpikir Michel\r\nFoucault mengenai arkeo-genealogi, dijadikan sebagai teori dalam penelitian ini.\r\nFoucault mengenalkan dua sistem analisis, untuk membongkar episteme, yaitu\r\narkeologi dan genealogi. Arkeologi digunakan untuk mengungkap sistem dan\r\nmodel pemikiran hadis yang telah berkembang di Palembang. Maka teks, arsip\r\ndan dokumen dibutuhkan untuk mengungkap sistem dan model gerak sejarah.\r\nKonsep genealogi Foucault dipakai untuk memperlihatkan gerak perkembangan\r\ndiakronik (kronologis) dan mata rantai intelektual antar generasi dalam transmisi\r\nhadis. Konsep kekuasaan (pourvoir) berperan bagi pengetahuan, Palembang\r\ndengan kultur diaspora intelektual, transmisi hadis di lingkungan keluarga, sosioekonomi,\r\nketokohan ulama, dan otoritas keraton menjadi bagian yang membentuk\r\npengetahuan.\r\nPenelitian ini menghasilkan dua simpulan. Pertama, penyebaran hadis di\r\nPalembang telah berlangsung sejak era Sultan ‗Abd al-Rah}man bertahta, ada\r\naktivitas pengajaran hadis di keraton, ada konektivitas antara keraton-sayyid\r\ndalam kajian hadis secara riwayah dan dirayah. Kemajuan ekonomi mendukung\r\nkultur diaspora intelektual yang berkembang. Selain itu, pola karya hadis di\r\nPalembang masih bersifat antologi. Pada abad 18-19 M., peranan ketokohan\r\nulama membawa pengaruh bagi pengetahuan. Meski adanya belenggu\r\nkolonialisme, kegigihan mereka tidak surut dalam mentransmisikan madrasahmadrasah\r\ndi Mekah penanda tradisi yang subur. Pasca-kemerdekaan abad 20 M.,\r\nkajian hadis telah independen yang dahulu terpusat di keraton bertransformasi ke\r\nlembaga pesantren yang terorganisir, ragam narasi kajian hadis kadang dijumpai\r\ndalam teks, bersifat tekstualis namun juga ada yang bersifat kontekstual. Kedua,\r\ntermarginalnya jaringan ulama Palembang terhadap kajian hadis ditengarai adanya\r\nmissing link terhadap pembacaan teks-teks Palembang, yang mana hanya berkutat\r\npada abad 19-20 M., al-Tarmasi, Syekh Hasyim Asyari, Syekh Yasin misalnya\r\nperanan mereka bidang hadis banyak dikaji setelah tokoh-tokoh lain. Seolah-olah\r\nketokohan ulama Palembang tidak ada yang mengungguli dalam kajian hadis di\r\nNusantara. Padahal mereka dalam transmisi hadis apabila melalui jalur Nusantara,\r\nmelewati mata rantai periwayatan dari ulama-ulama bernisbat Palembang. Faktor\r\nlain, ketokohan ulama Palembang terselubungi dengan peran besarnya dalam\r\nkomunitas tarekat, dan sedikitnya karya-karya hadis yang beredar, bahkan hilang\r\nmembuat peneliti-peneliti kesulitan menginterpretasikannya. Selain karya-karya\r\nitu dianggap sebagai karya bidang tarekat-fikih, bukan masuk pada ranah karya\r\nhadis murni, walhasil pembacaan semacam ini akan mengaburkan peran besar\r\nketokohan ulama Palembang dalam kajian hadis."^^ . "2024-07-15" . . . . "UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA"^^ . . . "FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA"^^ . . . . . . . . . "NIM.: 20205031035"^^ . "Hafidhuddin"^^ . "NIM.: 20205031035 Hafidhuddin"^^ . . . . . . "JARINGAN ULAMA PALEMBANG ABAD 18-20 M DALAM KAJIAN HADIS (Text)"^^ . . . . . "20205031035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf"^^ . . . "JARINGAN ULAMA PALEMBANG ABAD 18-20 M DALAM KAJIAN HADIS (Text)"^^ . . . . . "JARINGAN ULAMA PALEMBANG ABAD 18-20 M DALAM KAJIAN HADIS (Other)"^^ . . . . . . "JARINGAN ULAMA PALEMBANG ABAD 18-20 M DALAM KAJIAN HADIS (Other)"^^ . . . . . . "JARINGAN ULAMA PALEMBANG ABAD 18-20 M DALAM KAJIAN HADIS (Other)"^^ . . . . . . "JARINGAN ULAMA PALEMBANG ABAD 18-20 M DALAM KAJIAN HADIS (Other)"^^ . . . . . . "JARINGAN ULAMA PALEMBANG ABAD 18-20 M DALAM KAJIAN HADIS (Other)"^^ . . . . . . "lightbox.jpg"^^ . . . "JARINGAN ULAMA PALEMBANG ABAD 18-20 M DALAM KAJIAN HADIS (Other)"^^ . . . . . . "preview.jpg"^^ . . . "JARINGAN ULAMA PALEMBANG ABAD 18-20 M DALAM KAJIAN HADIS (Other)"^^ . . . . . . "medium.jpg"^^ . . . "JARINGAN ULAMA PALEMBANG ABAD 18-20 M DALAM KAJIAN HADIS (Other)"^^ . . . . . . "small.jpg"^^ . . "HTML Summary of #68606 \n\nJARINGAN ULAMA PALEMBANG ABAD 18-20 M DALAM KAJIAN HADIS\n\n" . "text/html" . . . "297.21 Ilmu Hadis" . .