%A NIM.: 22205032006 Muhammad Ebin Rajab Sihombing %O Dr. Phil. Mu’ammar Zayn Qadafy, M. Hum %T HUBUNGAN KEIMANAN AYAH DAN ANAK: STUDI KRONOLOGIS-INTERTEKSTUAL KISAH IBRAHIM DALAM AL-QURˊAN DAN ALKITAB %X Identitas dan peran ayah Nabi Ibrahim masih menjadi bahan perdebatan di kalangan para ulama. Perbedaan pemahaman ini berawal dari interpretasi terhadap Q. S. al-An‟am [6]:74. Di samping itu, asumsi adanya hubungan darah dalam tradisi kenabian dari tiga agama samawi (Yahudi, Kristen, dan Islam) yang dikemukakan oleh David S. Powers memberikan landasan awal bagi penelitian ini. Data mengenai Ibrahim dan ayahnya yang terdapat dalam berbagai surah al- Qur'an dan kitab suci lainnya mendorong penggunaan pendekatan kronologis dan intertekstual untuk memperdalam kajian ini. Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) yang bertujuan untuk menemukan pesan utama dari ayat-ayat yang menjadi objek kajian. Al- Qur‟an dan Alkitab merupakan data primer. Sedangkan sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi berbagai kitab tafsir klasik dan buku-buku terkait lainnya. Misalnya, Tafsir Jamiʻ al-Bayan fi Ta’wil al-Qur´an, Fahm al-Qur´an al Hakim dan Sejarah Kenabian. Selain itu, peneliti juga mengacu pada jurnal ilmiah, tesis, dan disertasi yang membahas tema yang relevan dengan objek penelitian, khususnya dari disiplin ilmu al-Qur'an dan tafsir. Di samping itu, karya Gustav Weil, Theodor Nӧldeke, Nicolai Sinai, Gabriel Said, dan karya Julia Kristeva adalah sumber lain yang dijadikan referensi. Poin penting dalam penelitian ini adalah bagaimana doa Nabi Ibrahim untuk ayahnya dalam Al- Qur´an dipresentasikan dari perspektif kronologis ? Bagaimana Alkitab berbicara tentang perkembangan hubungan Ibrahim dan ayahnya? Dan bagaimana dialog dua kitab suci di atas terhadap kisah dan doa Ibrahim untuk ayahnya? Penelitian ini mengungkapkan bahwa 1) kajian kronologis terhadap doadoa nabi Ibrahim untuk ayahnya, menghasilkan perspektif baru. Hal ini tidak lepas dari kajian ayat sesuai dengan urutan kronologi. Sehingga doa-doa dan instrumen yang mengikutinya, mengasilkan satu kronologi yang diakronik. 2) kajian lebih lanjut pada Alkitab, membantu untuk melihat lebih jauh perkembangan hubungan Ibrahim dengan ayahnya. Selain ditemukannya bagaimana kehidupan Terah dan keluarga intinya termasuk Ibrahim dari lahir sampai wafat. Poin penting lainnya adalah, ditemukannya narasi yang memperlihatkan adanya pergeseran dari keimanan Terah, ayahnya Ibrahim. 3) mendialogkan data yang ditemukan dalam dua kitab suci dalam bingkai komparasi (al-Qur´an-Alkitab), melahirkan kesimpulan yang saling melengkapi. Dimana, melalui analisis kronologisintertekstual, Ibrahim dengan ayahnya pada akhirnya memiliki keimanan yang sama. Kenyataan inilah yang kemudian, menguatkan tesis dari Powers tentang adanya hubungan ayah-anak dalam tradisi kenabian tiga agama samawi. %K Ibrahim, Azar, Kronologis-Intertekstual %D 2024 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib68801