%0 Thesis %9 Skripsi %A Zumrotul Anna, NIM.: 20102050007 %B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI %D 2024 %F digilib:68803 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Jamkesus Terpadu, Penyandang Disabilitas, Pemenuhan Hak Kesehatan %P 156 %T IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN KHUSUS (JAMKESUS) TERPADU TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS DI KABUPATEN BANTUL %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68803/ %X Penyandang disabilitas di Kabupaten Bantul mencapai angka yang signifikan, yakni sebanyak 7.983 orang. Hal ini menjadikan Bantul sebagai kabupaten dengan jumlah disabilitas tertinggi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Menyikapi kondisi ini, Pemerintah Provinsi DIY melalui amanat Peraturan Daerah (Perda) DIY No. 5 Tahun 2022, melaksanakan Program Jaminan Kesehatan Khusus Terpadu (Jamkesus Terpadu) dengan layanan One-day One-stop-service sebagai upaya pemenuhan hak kesehatan. Bapel Jamkesos dan Dinas Sosial Bantul bersinergi dalam pelaksanaan Jamkesus Terpadu untuk memastikan akses kesehatan bagi penyandang disabilitas. Program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan terpadu yang cepat dan mudah diakses bagi penyandang disabilitas. Namun, pada tahun 2023, hanya 2,5% dari penyandang disabilitas yang dapat mengakses layanan tersebut, menunjukkan rendahnya partisipasi dalam program ini. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi implementasi Program Jaminan Kesehatan Khusus Terpadu (Jamkesus Terpadu) terhadap penyandang disabilitas di Kabupaten Bantul, mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat partisipasi penyandang disabilitas dalam program tersebut. Penilitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Jamkesus Terpadu memiliki dampak positif dengan memberikan akses layanan kesehatan bagi penyandang disabilitas melalui pendekatan One-day One-stop-service, yang memudahkan mereka dalam mendapatkan alat bantu kesehatan dan layanan medis di Kabupaten Bantul. Program ini telah berhasil menjangkau beberapa penyandang disabilitas dan memberikan manfaat langsung, seperti pemberian kursi roda dan prostesis, yang sangat membantu mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Namun, di sisi lain, program ini masih menghadapi beberapa kendala signifikan. Diantaranya pada aksesibilitas dan efektivitas layanan, antara lain minimnya sosialisasi, prosedur yang rumit, serta keterbatasan fasilitas. Berdasarkan teori implementasi kebijakan Merilee S. Grindle, keberhasilan program dipengaruhi oleh variabel isi kebijakan dan lingkungan implementasi. Diperlukan perbaikan dalam hal sosialisasi, peningkatan fasilitas, dan kerjasama antarlembaga untuk meningkatkan partisipasi dan keberlanjutan program bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Bantul. %Z Pembimbing: Ro’fah, M.A., Ph.D.