@mastersthesis{digilib6882, month = {July}, title = {KONSEP PENDIDIKAN NILAI BUYA HAMKA (STUDI TERHADAP TAFSIR AL-AZHAR)}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 09226005 Ahmad Syarif H}, year = {2011}, note = {Pembimbing: Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag}, keywords = {Pendidikan Nilai, Tafsir al-Azhar, Buya Hamka}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6882/}, abstract = {Pendidikan nilai yang lahir sebagai penyeimbang tiga ranah pendidikan, kognitif, psikomotorik dan afektif berusaha memberikan jawaban terhadap stigma negative masyarakat yang mengganggap system peindidikan dewasa ini telah gagal memikul peran sebagai ?instrumen? untuk mendewasakan manusia. Dengan konstruksi yang dimiliki oleh pendidikan nilai, diharapkan akan lahir manusia-manusia purnawan yang tidak hanya unggul di bidang intelektual, tapi juga unggul di ranah emosional dan spiritual. Al-Quran sebagai sumber utama ajaran islam, diyakini oleh para pemeluknya memliki petunjuk kehidupan yang sesuai untuk setiap tempat dan waktu dimana ia berada. Ia laksana gudang yang di dalamnya tersimpan mutiara dan permata. Namun tidak setiap orang bisa memasuki gudang tersebut. Salah seorang putra terbaik bangsa, Hamka, telah berupaya memasuki gudang tersebut dan hasilnya melahirkan sebuah karya monumental berupa tafsir al-Azhar. Melalui kitab inilah kita akan melihat bagaimana konsep pendidikan nilai seharusnya diaplikasikan di dunia pendidikan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dimana pengumpulan data dilakukan dengan teknik ala penelitian kepustakaan (berupa pemanfaatan dokumen). Untuk menganalisis data penelitian ini menggunakan metode analisis isi (content analysis) dengan mengaplikasikan metode tafsir tematik dalam penafsiran al-Quran. Dengan menggunakan metode tafsir tematik atas Tafsir al-Azhar, ditemukan beberapa prinsip pendidikan nilai buya Hamka yang dapat dilihat dalam tiga tema pokok, yaitu makna dan tujuan pendidikan, cara manusia memperoleh nilai, dan metode penyampaian (penanaman) nilai. Makna dan tujuan pendidikan nilai menurut Hamka adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh peserta didik untuk membantu peserta didik agar bisa menjadi manusia yang purnawan, artinya manusia yang tidak hanya unggul secara intektual tetapi juga moral. Untuk mencapai tujuan tersebut, manusia melalui akal atau panca indera dan hati atau perasaannya telah memiliki modal besar untuk bisa melakukan hal tersebut. Untuk mendapatkan nilai-nilai tersebut, nilai-nilai harus disampaikan (ditanamkan). Cara penyampaian nilai tersebut menurut hamka adalah melalui pendekatan inculcation approach (penanaman nilai) dengan metode bercerita dan memberikan gambaran akan dampak positif dan negatif dari nilai-nilai tersebut (penguatan positif dan negatif).} }