@phdthesis{digilib68942, month = {December}, title = {AL WATANIYYAH FI QISAH AL ATFAL MIN HIKAYAT JADATI LI SUHAYR AL QALAMAWY (DIRASAH IJTIMA'IYYAH ADABIYYAH)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 19101010054 Sujiyansih Rofiah}, year = {2023}, note = {Pembimbing: Dr. Uki Sukiman, M. Ag.}, keywords = {Nasionalisme, Cerita anak Min Hikayat Jaddati, Suhayr Al Qalamawy}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68942/}, abstract = {Skripsi ini berjudul Al Wathaniyyah fi Qishah Al Athfal ?Min Hikayat Jaddati? li Suhayr Al Qalamawy (Dirasah Ijtima?iyyah Adabiyyah) yang bertujuan untuk mengkaji dan memaparkan nasionalisme bangsa Mesir yang tercermin dalam cerita anak Min Hikayat Jaddati karya Suhayr Al Qalamawy serta hal yang mendasar pengarang cerita menyusun cerita tersebut. Secara umum, cerita anak ini menceritakan tentang kondisi masa lalu bangsa Mesir yang dijajah oleh kaum penjajah. Salah satu keluarga Mesir yang memiliki keteguhan hati dengan mendedikasikan diri mereka menjadi bagian kaum yang memperjuangkan hak kemerdekaan untuk Mesir. Adapun masalah mendasar yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah apa saja bentuk sikap nasionalisme yang terdapat dalam cerita anak Min Hikayat Jaddati dan apa saja faktor yang melatarbelakangi tersusunnya cerita ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra Wellek dan Warren. Menurut Wellek dan Warren, sosiologi sastra terbagi menjadi tiga hal yakni sosiologi pengarang, karya dan pembaca. Kajian yang diambil dari teori Wellek dan Warren adalah bagian sosiologi karya yang menjadi esensi karya sastra. Sosiologi karya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karya sastra sebagai dokumen sosial yang memuat potret kehidupan masayarakat karena peneliti ingin mendeskripsikan sikap nasionalisme yang tercermin dalam cerita anak Min Hikayat Jaddati sebagai potret kehidupan masyarakat Mesir. Dengan menggunakan teori sosiologi sastra Wellek dan Warren, maka hasil penelitian yang ditemukan terdapat lima hal diantaranya cinta tanah air, keberanian, rela berkorban untuk bangsa dan negara, pantang menyerah dan percaya diri. Kemudian faktor yang mendasari penyusunan cerita ini adalah adanya peristiwa di abad ke-19 dan ke-20. Pada abad ke-19 di Mesir muncul gerakan nasionalisme dan pemuda ikut andil dalam gerakan tersebut melalui diskusi dan kajian ilmiah serta muncul pemberontakan Urabi Pasha. Pada abad ke-20 poros geografi dan nasionalisme memudar di jiwa generasi muda karena budaya moderniasai dari Inggris dan Perancis. Selain itu juga muncul berbagai kejadian memilukan di Mesir baik dalam hal agama, sosial maupun ekonomi. Hal itu menunjukkan bahwa cerita anak ini ditulis berdasarkan sejarah, realitas dan fenomena masyarakat Mesir.} }