TY - THES N1 - Pembimbing; Drs. Abdul Halim, M.Hum ID - digilib68963 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68963/ A1 - Juryah Astuti, NIM.: 01360642 Y1 - 2005/07/28/ N2 - Berdasarkan al-Qur'aii surat an-Nisa? ( 4 ): 3, bahwa poligami dalam syari'at Islam statusnya hanya sebatas diperbolehkan, tidak sampai pada peringkat diwajibkan. Adapun batasan maksimalnya adalah empat orang isteri bagi suami yang mampu berbuat adil, jika ia tidak mampu berbuat secara adil, maka al-Qur'an lebih menganjurkan monogami dari pada poligami. Hal ini menguatkan, bahwa berbuat adil itu merupakan tolok ukur keberhasilan dalam pembinaan keluarga yang harmonis. Sebab, secara otomatis bila seorang suami tidak dapat berbuat adil pada isteri­isterinya, maka sudah barang tentu akan memicu kecemburuan antara isteri yang satu dengan yang lainnya. Kenyataan tersebut menimbulkan masalah dalam keluarga yang berujung pada hancurnya keluarga secara keseluruhan. Imam Mafik dan Imam asy­Syafi'i mengakui bahwa berlaku adil dalam membagi cinta bukanlah kemampuan manusia dan bukan pula wewenangnya. Sebab, berkaitan dengan inilah Rasulullah Saw memohon kepada Allah Swt agar tidak dicela akibat tidak mampu berbuat adil pada isteri-isterinya. Narnun Beliau telah berupaya untuk berlaku seadil-adilnya dalarn pembagian harta maupun dalam hal menggilir isteri. Dengan demikian Imam Malik dan Imam asy-Syafi'i berbeda dalam memahami adil adalah pembagian giliran terhadap isteri, yang disebabkan karena dua faktor, yaitu yang pertama, karena perbedaan sistem sosial (stratifikasi sosial, status sosial) tempat mereka dalam menyebarkan dan menetapkan suatu hukum, yang kedua, disebabkan adanya perbedaan penetapan dalam pengarnbilan istirribat suatu hukurn. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini, adalah pendekatan normat[f, di samping itu juga digunakan pendekatan sosio historis yang bertujuan untuk membantu memahami pemikiran Imam Malik dan Imam asy-Syafi'i dari segi latar belakang kehidupan sosio kulturalnya, aktivitas pendidikannya, politik sampai kondisi geografis Negara yang ditempati yang merupakan hasil interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengkaji, menelaah dan menganalisis buku-buku, kitab-kitab. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan mefode komparatif, yaitu mengkornparasikan (membandingkan) pemikiran Imam Malik dan Imam asy-Syaft'i. Dalam pengambilan dalil dari al-Qur'aii surat an-Nisa(4): 3, Imam Malik dan Imam asy-SyaE'i sama-sama memahami ayat tersebut dengan tiga hal, yaitu yang pertama, kebolehan menikahi wanita dengan syarat adil, yang kedua, membatasi maksimal isteri dengan empat orang, yang ketiga, kewajiban merasa cukup dengan satu isteri, apabila dikhawatirkan tidak dapat berlaku adil. Dalam hal memulai siapa yang berhak mendapat giliran kedua Imam ini berbeda pendapat, Menurut Imam Mafik bahwa masalah ini diserahkan sepenuhnya kepada suami, karena suami lebih berhak sepenuhnya memilih siapa di antara isteri yang terlebih dahulu ia gilir tanpa harus mengundi. Kemudian dalam menentukan lama waktu menginap, menurut Imam Malik menentukan satu hari satu malam, jika isteri yang sedang mendapat jatah digilir menutup pintu dan menolak kedatangan suaminya, sehingga suami tidak dapat bermalam dengannya, maka suami boleh bermalam di tempat isteri yang lainnya. Menurut Imam asy-Syafi'i, menyebutkan bahwa suami wajib memulai menggilir para istrinya dengan mengundi, kecuali jika mereka semua rela suami memilih salah satu di antara mereka. Kemudian dalam menentuan lama waktu menginap menurut Imam asy-Syafi'i membolehkan suami dua malam atau tiga malam setiap istri. Dalam hal bermalam Imam asy-Syafi'i menetapkan bahwa suami harus tetap berada di tempat isteri yang sedang mendapat jatah untuk digilir walaupun si isteri menutup pintu dan menolaknya, dalam artian si suami harus bermalam di depan pintu pada saat itu. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - poligami; nafkah; konsep adil M1 - skripsi TI - KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF IMAM MALIK DAN IMAM ASY-SY AFI?l AV - restricted EP - 116 ER -