%0 Thesis %9 Skripsi %A Rifqi Anas Azhar, NIM.: 20102050079 %B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI %D 2024 %F digilib:69059 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Self Control, Pembinaan Rohani Islam, Narapidana, Lapas Kelas IIB Sleman. %P 117 %T PENINGKATAN SELF CONTROL PADA NARAPIDANA MELALUI PEMBINAAN ROHANI ISLAM DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB SLEMAN %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69059/ %X Ketidakmampuan self control sering kali menjadi penyebab utama timbulnya perilaku kriminalitas. Self control merupakan salah satu aspek penting dalam pencegahan perilaku kriminalitas. Lembaga Pemasyarakatan merupakan institusi yang memiliki peran penting dalam proses rehabilitasi pada narapidana. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, yang menekankan bahwa tujuan pemasyarakatan adalah untuk mewujudkan reintegrasi sosial bagi narapidana melalui pembinaan yang dapat memperbaiki perilaku mereka. Salah satu program pembinaan yang dijalankan di Lapas Kelas IIB Sleman adalah pembinaan rohani Islam. Program ini bertujuan untuk memperkuat ketakwaan dan iman narapidana, serta memberikan bimbingan moral yang dapat membantu mereka dalam mengendalikan diri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pembinaan rohani Islam dalam meningkatkan self control pada narapidana serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan self control di Lapas Kelas IIB Sleman. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan melibatkan tiga narapidana yang mengikuti program pembinaan rohani Islam sebagai informan utama, dan dilengkapi tiga informan pendukung, sehingga keseluruhan informan berjumlah enam orang. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan rohani Islam di Lapas Kelas IIB Sleman mampu meningkatkan self control pada narapidana. Proses pembinaan dilaksanakan melalui tiga pendekatan utama, yaitu pendekatan informatif dengan menyampaikan materi agama melalui tausyiah, pendekatan partisipatif yang melibatkan narapidana secara aktif dalam pembelajaran, baik sebagai peserta maupun pengajar, dan pendekatan eksperensial yang memungkinkan narapidana untuk dapat mengaplikasikan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, melalui pembelajaran praktik tata cara ibadah sholat dan wudhu yang benar, belajar membaca Al-Qur’an, hafalan surah, serta sholat wajib berjama’ah. Pembinaan ini berhasil meningkatkan tiga aspek self control, yaitu perubahan perilaku yang positif, kemampuan pengelolaan emosi, dan pengambilan keputusan yang lebih bijak. Faktor yang mempengaruhi peningkatan self control meliputi faktor internal, yaitu kematangan emosional berkembang seiring bertambahnya usia, serta faktor eksternal seperti dukungan keluarga, interaksi sosial, dan taat peraturan di Lapas %Z Pembimbing: Noorkamilah, S.Ag, M.Si.