%A NIM.: 22203012009 Isyrofah Tazkiyah I, S.H %O Pembimbing: Dr. Siti Muna Hayati, M.H.I. %T POLA RELASI SUAMI ISTRI GENERASI Z (STUDI ALUMNI PESANTREN PUTRI KHA. WAHID HASYIM BANGIL) %X Penelitian ini berfokus pada pola relasi suami istri di kalangan generasi Z alumni Pesantren Putri KHA. Wahid Hasyim. Pernikahan bagi generasi Z sering dipandang sebagai hal yang menakutkan atau disebut dengan “Marriage is Scary”, dengan banyak yang menunda atau memilih tidak menikah karena faktor tekanan sosial dan ekonomi yang semakin besar. Berbeda dengan generasi Z alumni Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim yang tidak memilih menunda menikah, bahkan menikah di usia yang relatif muda karena cenderung memandang pernikahan sebagai tanggung jawab sosial dan agama dengan lebih mengutamakan kesiapan emosional dan spiritual. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh realitas sosial dan budaya dalam membentuk keputusan pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana nilai-nilai pesantren yang ditanamkan di Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim bersinergi dengan tuntutan sosial modern dalam membentuk pola relasi suami istri, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola relasi tersebut. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif dengan jenis penelitian empiris (field research) yang bersifat deskriptif analitis. Teori Pola relasi suami istri dan sosiologi pengetahuan menjadi kerangka teori yang digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian ini. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan sosiologis. Data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara teknik deskriptif-analisis menggunakan model interaktif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola relasi suami istri pada generasi Z alumni Pesantren Putri KHA. Wahid Hasyim menunjukkan dua pola utama yaitu senior junior partner dan equal partner. Pola ini bersifat fleksibel dan dinamis, berkembang seiring kondisi kehidupan pasangan. Sehingga memunculkan dinamika dalam relasi tersebut diantaranya relasi tidak murni dan pengembangan pola berdasarkan interaksi sosial dan kebutuhan keluarga. Sebagian besar praktik relasi suami istri ini menunjukkan peran yang berbeda namun saling melengkapi dan mendekati kesetaraan gender dalam keluarga. Praktik relasi suami istri tersebut terbentuk melalui interaksi berbagai faktor diantaranya pendidikan agama dan pengalaman sosial yang memberikan pemahaman dasar mengenai peran suami istri dalam rumah tangga. Setelah menikah, dinamika baru seperti pasangan dan interaksi dengan keluarga besar turut membentuk dan memodifikasi pemahaman mereka tentang relasi pernikahan. Dengan demikian, pola relasi suami istri generasi Z alumni pesantren Putri KHA. Wahid Hasyim dipengaruhi oleh nilai agama, interaksi sosial, dan dinamika kehidupan pernikahan. %K nafkah; husband and wife; pesantren alumni; generation Z. %D 2024 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib69067