%0 Thesis %9 Masters %A M. MUSTANADI, NIM. 07.223.765 %B Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga %D 2009 %F digilib:6917 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K kebijakan, kepala madrasah, pengembangan madrasah, KTSP %T KEBIJAKAN KEPALA MADRASAH DALAM PENGEMBANGAN MADRASAH DAN KTSP BIDANG STUDI AL-QUR’AN HADIS DI MADRASAH ALIYAH DARUL MUHAJIRIN PRAYA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6917/ %X Perubahan krikulum adalah suatu yang niscaya dalam dunia pendidikan. Hal itu dimaksudkan agar dunia pendidikan benar-benar dapat memberikan solusi yang tepat terhadap berbagai problem yang dihadapi masyarakat. Setidaknya inilah pula yang telah menjadi landasan berpikir mengapa di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah memberlakukan dua model kurikulum, yaitu KBK dan KTSP. Dalam realitasnya, perubahan kurikulum ternyata tidak saja berimplikasi pada tataran praksis pembelajaran, tetapi juga telah berimplikasi pada komponenkomponen kelembagaan. Hal ini berarti pula bahwa lembaga pun harus dikembangkan untuk memfasilitasi perubahan dan pemberlakuan kurikulum tersebut,. MA Darul Muhajirin Praya adalah salah satu lembaga pendidikan madrasah yang juga telah mencoba menerapkan KTSP dalam penyelenggaraan pendidikannya. Meskipun demikian, tampaknya belum terlihat adanya perubahan-perubahan yang signifikan baik ditinjau dari segi institusi maupun pelaksanaan kurikulumnya. Dari latar belakang masalah ini selanjutnya dirumuskan tiga permasalahan yaitu : 1. Bagaimana kebijakan kepala madrasah dalam pengembangan kelembagaan? 2. Bagaimana kebijakan pengembangan KTSP bidang studi Qur’an Hadis? 3. Problem apa saja yang menjadi kendala pengembangan KTSP bidang studi Qur’an Hadis? Penelitian ini tergolong penelitian lapangan dengan pendekatan ilmu pendidikan dan pendekatan studi kebijakan. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sementara uji validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi. Adapun análisisnya bersifat naratif kualitatif. Dari hasil análisis data yang dilakukan dapat dibangun beberapa konklusi bahwa pengembangan kelembagaan pada madrasah tersebut belumlah maksimal, begitu pula halnya dengan pengembangan KTSP, pelaksanaannya belumlah mengacu sepenuhnya kepada prosedur resmi KTSP. Tidak maksimalnya upaya pengembangan dan pelaksanaan tersebut disebabkan oleh beberapa problem yang muncul dari berbagai faktor seperti SDA madrasah, SDM madrasah, dana, manajeman kepemimpinan, dan termasuk kurangnya sosialisasi. Karena itu pihak penyelenggara pendidikan masih harus mengupayakan berbagai terobosan strategis untuk memaksimalkan pengembangan tersebut, baik terhadap institusi maupun KTSP. %Z Pembimbing : Prof. Dr. H. Nizar Ali, MA.