%A NIM. 07223748 Choirul Anwar %O Pembimbing : Prof. Dr. H. Iskandar Zulkarnain %T KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH (Studi Tentang Peningkatan Profesionalitas Guru Madrasah Aliyah Al-Wathoniyyah Semarang) %X Kepemimpinan kepala madrasah merupakan faktor penting bagi keberhasilan lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional khususnya pembelajaran. Kepemimpinan efektif akan mampu memberi kontribusi bagi peningkatan profesionalitas guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik. Profesionalitas guru meliputi keahlian, ketrampilan dan komitmen guru. Di sinilah peran penting kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalitas guru. Tujuan penelitian ini mengungkapkan kepemimpinan kepala madrasah serta faktor pendukung dan penghambatnya dalam meningkatkan profesionalitas guru MA Al-Wathoniyyah Semarang. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan ilmu kependidikan dan kepemimpinan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Analisa ini didasarkan pada teori E. Mulyasa mengenai peran dan tugas kepala madrasah, yaitu educator, manajer, administrator, inovator, motivator, supervisor dan leader. Dari teori E. Mulyasa kemudian dielaborasi dengan teori Uzer Usman tentang profesionalitas guru meliputi keahlian, ketrampilan dan komitmen guru. Dari data dan analisis selama penelitian dihasilkan kesimpulan: 1) Kepemimpinan yang dikembangkan di MA Al-Wathoniyyah Semarang adalah kepemimpinan humanistik dengan gaya karismatik. Kepemimpinan humanis didasarkan pada interaksi antara pimpinan dan bawahan, yang tidak saklek dan men-judgement jika melakukan kesalahan. Hanya, Kepala Madrasah tidak tegas dalam memberi sanksi kepada bawahan yang tidak menjalankan tugas dengan baik. Selain itu, Kepala madrasah memiliki karisma dalam memimpin, namun lemah dalam penataan aktifitas yang butuh dukungan administratif. Gaya karismatik ini tidak lepas dari akar historis MA Al-Wathoniyyah yang didasarkan pada keinginan memadukan budaya formal dan budaya pesantren. Budaya pesantren inilah yang kemudian dominan di MA Al-Wathoniyyah sehingga budaya profesionalitas kurang mendapatkan tempat; dan 2) Faktor pendukung kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalitas guru di MA Al-Wathoniyyah antara lain: keberadaan yayasan yang memberi dukungan, dedikasi dan loyalitas guru yang tinggi serta struktur organisasi yang jelas. Faktor penghambat dalam upaya peningkatan profesionalitas guru adalah ketidaktegasan dalam punishment dan reward, belum terpenuhinya standar sarana dan prasarana yang memadai serta kurangnya pembiayaan pendidikan yang mengalokasikan peningkatan mutu pendidikan serta profesionalitas guru. %K kepemimpinan, kepala madrasah %D 2009 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %L digilib6923