@mastersthesis{digilib69258, month = {December}, title = {PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI BIMBINGAN KLASIKAL DAN KEBERSYUKURAN SEBAGAI MEDIATOR TERHADAP PENGEMBANGAN DIRI SISWA MAN 3 BANTUL}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 22200012032 Ata Luthfa Af Idati}, year = {2024}, note = {Prof. Dr. Hj. Nurjannah, M. Si.}, keywords = {Intensitas Mengikuti Bimbingan Klasikal, Pengembangan Diri, Kebersyukuran, Mediator}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69258/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat hubungan antara intensitas mengikuti bimbingan klasikal dan kebersyukuran sebagai mediator dengan pengembangan diri siswa. Peneliti mencoba menganalisis sejauh mana pengembangan diri siswa dipengaruhi oleh intensitas siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal secara rutin yang diadakan satu minggu sekali dengan durasi setiap pertemuan selama 35 menit. Kebersyukuran dalam penelitian ini berperan sebagai variabel mediator yang diasumsikan dapat memperkuat pengaruh intensitas mengikuti bimbingan klasikal terhadap pengembangan diri. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian ex-post facto. Subjek penelitian ini terdiri dari seluruh kelas XI MAN 3 Bantul, Yogyakarta. Data dikumpulkan menggunakan tiga instrumen utama berupa skala intensitas mengikuti bimbingan klasikal, skala kebersyukuran, dan skala pengembangan diri. Validitas instrumen diuji melalui uji coba skala sedangkan reliabilitas dihitung berdasarkan rumus Alpha Cronbach dengan ? skala intensitas mengikuti bimbingan klasikal= 0,841, ? skala kebersyukurnan = 0,856, dan ? skala pengembangan diri = 0,853. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 21.0 yaitu uji analisis regresi berganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa intensitas mengikuti bimbingan klasikal tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pengembangan diri dan rasa kebersyukurannya. Hasil tersebut dibuktikan dengan tingkat signifikansi p {\ensuremath{>}} 0,05. Hal ini terjadi karena siswa kurang efektif dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal. Adapun kebersyukuran sebagai variabel mediator dalam penelitian ini memberikan efek mediasi namun tidak secara signifikan karena hasil uji sobel sebesar 0, 239 {\ensuremath{<}} 1,96.} }