%A NIM.: 21105030004 Dita Puji Lestari %O M. Yaser Arafat, M.A %T MAKNA AL-QUR’AN DAN BUDAYA LOKAL DALAM SENI KALIGRAFI KARYA SYAIFUL ADNAN %X Al-Qur'an bagi umat Muslim adalah wahyu Allah yang melampaui ruang dan waktu, namun ketika berinteraksi dengan manusia, ia dihadirkan melalui berbagai dimensi. Dalam konteks sosial dan budaya yang beragam, masyarakat merespons wahyu tersebut, salah satunya melalui seni estetika seperti kaligrafi dan lukisan. Penelitian ini mengkaji bagaimana Syaiful Adnan mewujudkan makna Al-Qur'an dan budaya lokal melalui kaligrafinya, dengan mempertimbangkan peranannya sebagai pembaca, seniman, serta latar belakang sosial-religiusnya. Menggunakan teori estetika Hans Robert Jauss, penelitian ini menganalisis bagaimana Syaiful Adnan mengintegrasikan unsur religius dan budaya dalam karyanya, menjadikan kaligrafi sebagai sarana untuk menyampaikan pesan moral dan sosial. Fokus penelitian adalah mengungkap bagaimana teks-teks Al-Qur'an diinterpretasikan dalam lukisan yang dipengaruhi oleh tradisi budaya lokal, khususnya estetika Islam Nusantara.Hasil penelitian menunjukkan dua poin. Pertama, Syaiful Adnan memaknai Al-Qur'an sebagai sumber inspirasi yang menyampaikan pesan moral dan spiritual melalui elemen estetika dan simbolis; kedua, ia berhasil mengintegrasikan budaya lokal dan nilai-nilai Islam dalam karyanya, menciptakan estetika Islam Nusantara yang mencerminkan identitas budaya Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang hubungan antara seni kaligrafi, Al-Qur'an, dan budaya lokal, serta memperkaya seni Islam Nusantara sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. %K Al-Qur’an, Budaya Lokal, Kaligrafi %D 2024 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib69385