TY - THES N1 - Dr. Muhammad Akmaluddin, M.S.I. ID - digilib69410 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69410/ A1 - Arya Ramadhan, NIM.: 21105050028 Y1 - 2024/12/09/ N2 - Penelitian matan dimasa awal kurang mendapatkan perhatian ulama hadis. Ulama pada masa itu lebih mengutamakan penelitian sanad ketimbang matan. Pergantian masa mengantarkan segelintir ulama yang kemudian fokus terhadap kritik matan. Diantaranya ialah Ibn Qayyim al-Jauziyyah dan ?ala? ad-Din al-Idlibi. Kontribusi mereka memberikan dampak besar terhadap perkembangan kritik matan hadis. Pemikiran keduanya, tertuang dalam karya tulisnya masing-masing. Ibn Qayyim menuangkannya dalam kitab al-Manar al-Munif fi al-Shahi? wa al ?ha?if sementara al-Idlibi dalam kitabnya Man?aj Naqd al-Matn ?Inda ?Ulama? al-?adis an-Nabawi. Ibn Qayyim menganggap bahwa kritik matan memiliki urgensitas yang sama dengan kritik sanad, keduanya menjadi landasan menentukan kesahihan hadis keseluruhan. Kemudian Idlibi mengatakan bahwa agar kadar kualitas sebuah hadis dapat dikatakan sahih, maka kedua unsur kritik ini harus jalan beriringan. Salah satu buah pikir yang mereka temukan yakni berkaitan dengan metodologi dan tolok ukur kesahihan matan hadis. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa hal yang berkaitan dengan komparasi pemikiran dari kedua tokoh dengan penjabaran rumusan masalah diantaranya adalah: 1) bagaimana metodologi kesahihan matan hadis menurut Ibn Qayyim al-Jauziyyah dan ?ala? ad-Din al-Idlibi dalam karya keduanya, 2) bagaimana perbandingan metodologi pemikiran Ibn Qayyim al-Jauziyyah dan ?ala? ad-Din al-Idlibi dalam kritik matan hadis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif-analisis dengan jenis penelitian kualitatif. Saat menghimpun data, penulis merujuk kitab al-Manar al-Munif fi al-Shahi? wa al ?ha?if dan Man?aj Naqd al-Matn ?Inda ?Ulama? al-?adis an-Nabawi sebagai sumber primer. Sementara untuk sumber pendukung didapati dari kitab, buku, artikel jurnal, kabar berita yang terpercaya, dan memiliki kredibilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya menggunakan pendekatan metodologi klasik muhadditsin mutaqaddimin. Selanjutnya, metode yang digunakan ?ala? ad-Din al-Idlibi dalam kitabnya menggunakan analisis unsur syadz (kejanggalan) dan ?illat (cacat tersembunyi). Dapat dipahami bahwa perbandingan metode kedua tokoh ini, terletak paada perbedaan metodologi yang diterapkan dalam karya keduanya, Ibnu Qayyim lebih relevan dalam konteks tradisi keilmuan klasik yang memprioritaskan otoritas teks, sementara Idlibi menawarkan pendekatan analitis yang kritis dengan menggunakan unsur syadz dan ?illat. Meskipun berbeda, keduanya saling melengkapi dalam memberikan kontribusi berharga bagi pengembangan ilmu kritik hadis. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Kritik KW - Matan KW - Ibn Qayyim al-Jauziyyah KW - ?ala? ad-Din al-Idlibi M1 - skripsi TI - KOMPARASI PEMIKIRAN IBN QAYYIM AL-JAUZIYYAH DAN SALAH AD-DIN AL-IDLIBI TENTANG KRITIK MATAN HADIS AV - restricted EP - 109 ER -