@mastersthesis{digilib69427,
           month = {November},
           title = {POLA MULTIKULTURALISME PADA RELASI UMAT HINDU HARE KRISHNA DAN UMAT HINDU DHARMA DI YOGYAKARTA},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA},
          author = {NIM.: 22205022004 Hanifatunnisa, S.Ag},
            year = {2024},
            note = {Dr. Rr. Siti Kurnia Widiastuti, S.Ag. M.PD. M.A},
        keywords = {Hare Krishna Yogyakarta, Hindu Dharma Yogyakarta, Multikulturalisme},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69427/},
        abstract = {Label negatif yang masih melekat pada aliran Hindu Hare Krishna hingga saat ini terus menjadi sorotan publik, terutama di Bali. Hal ini menjadi permasalahan yang menarik, mengingat label tersebut diberikan oleh umat Hindu Dharma, yang merupakan bagian dari rumpun agama sendiri. Di Yogyakarta, yang dikenal dengan keragaman dan multikulturalismenya, hubungan antar umat ini menunjukkan dinamika yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola multikulturalisme dalam hubungan sosial antara penganut Hare Krishna dan penganut Hindu Dharma di Yogyakarta, serta bagaimana proses terbentuknya budaya toleransi sebagai wujud dari multikulturalisme dalam relasi sosial umat Hare Krishna dan umat Hindu Dharma di Yogyakarta.
Penelitian ini mengkaji multikulturalisme melalui teori masyarakat multikultural Bhikhu Parekh, sedangkan kebudayaan dipahami sebagai sistem makna yang terbentuk secara historis menggunakan pendekatan teori konstruksi sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian lapangan yang menerapkan metode kualitatif. Pendekatan yang dilakukan peneliti adalah pendekatan sosiologi agama. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap informan yang relevan dengan topik penelitian, yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Berdasarkan temuan penelitian, umat Hindu Dharma dan Hare Krishna di Yogyakarta memiliki ikatan sosial yang kuat sehingga menumbuhkan interaksi yang harmonis tanpa konflik. Dari interaksi umat Hare Krishna dan Hindu Dharma di Yogyakarta, keduanya mencerminkan pola-pola multikulturalisme Isolasionis, Akomodatif, Otonomis, Interaktif, dan Kosmopolitan yang masing-masing tercermin dalam situasi dan keadaan tertentu. Multikulturalisme pada relasi umat Hare Krishna dan Hindu Dharma diwujudkan dalam bentuk toleransi yang mementingkan penerimaan terhadap perbedaan sebagai kesatuan dan tetap memberikan ruang untuk berekspresi sebagai wujud dari perlakuan yang setara.
Toleransi dalam relasi umat Hare Krishna dan umat Hindu Dharma di Yogyakarta terbentuk melalui proses konstruksi yang meliputi eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Sikap toleransi yang terjadi dalam relasi umat Hare Krishna dan umat Hindu Dharma merupakan bentuk eksternalisasi dari sikap alamiah, kemudian bertipifikasi dalam aktivitas sosial yang mempertemukan umat Hare Krishna dan umat Hindu Dharma dalam satu tempat sebagai objektivitasnya, dan diinternalisasikan umat Hare Krishna dan umat Hindu Dharma dalam perilaku, kemudian diekspresikan kembali oleh masing-masing umat dalam bentuk kebudayaan yang mengakar.}
}