%0 Thesis %9 Masters %A Sarah. R, NIM.: 22205031015 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2024 %F digilib:69432 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Nilai Keimanan, Keluarga, Q.S. Luqman [31]: 13-19 %P 127 %T KONSEP PENANAMAN NILAI KEIMANAN DAN SOSIAL PADA KELUARGA DALAM Q.S. LUQMAN: 13 – 19 PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69432/ %X Penanaman nilai-nilai keimanan dalam keluarga merupakan aspek fundamental dalam pendidikan anak-anak untuk membentuk pribadi yang berakhlak mulia dan beriman kokoh. Q.S. Luqman: 13–19 mengandung petunjuk penting mengenai cara orang tua mendidik anak-anak mereka dalam aspek keimanan. Namun, dalam konteks keluarga modern yang terus berkembang, terdapat tantangan dalam mengimplementasikan ajaran tersebut secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep penanaman nilai keimanan pada keluarga berdasarkan Q.S. Luqman: 13-19, dilihat dari perspektif tafsīr maqāṣidī, yang memperhatikan tujuan syariat yang lebih luas dalam membimbing keluarga menuju kesejahteraan spiritual dan duniawi. Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif dengan pendekatan tafsīr maqāṣidī. Proses analisis melibatkan penafsiran ayat menggunakan sumber-sumber tafsir klasik dan kontemporer, kemudian dikaitkan dengan tujuan utama syariat (maqāṣid al-Sharī’ah). Pendekatan ini bertujuan menggali makna mendalam dari ayat-ayat tersebut, khususnya terkait larangan syirik, pentingnya berbakti kepada orang tua, dan penguatan nilai spiritualitas dalam keluarga. Proses ini juga mencakup studi kasus pada praktik keluarga muslim dalam menerapkan ajaran-ajaran tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Q.S. Luqman:13-19 memberikan pedoman komprehensif dalam pendidikan nilai-nilai keimanan di lingkungan keluarga. Ayat ini menekankan larangan syirik sebagai bentuk pelurusan aqidah dan penguatan tauhid, yang menjadi inti dari keyakinan seorang muslim. Larangan tersebut dilanjutkan dengan perintah untuk berbakti kepada orang tua, menegaskan pentingnya hubungan harmonis yang didasari nilai-nilai iman dalam interaksi keluarga. Dari perspektif tafsīr maqāṣidī, pendidikan keimanan tidak hanya melibatkan ritual formal seperti doa dan ibadah, tetapi juga mencakup internalisasi nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ayat ini mengandung pesan moral yang menuntun orang tua untuk menjadi teladan bagi anak-anak dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Konsep berbakti kepada orang tua dalam ayat ini dipahami sebagai bagian dari Maqāṣid menjaga hubungan sosial dan melestarikan keharmonisan keluarga. Penekanan pada kewajiban ini tidak hanya bersifat individual, tetapi juga kolektif, sehingga membangun fondasi keluarga yang kuat untuk menciptakan generasi yang saleh %Z Dr. Siti Khodijah Nurul Aula, M.Ag