<> "The repository administrator has not yet configured an RDF license."^^ . <> . . . "PEMAHAMAN HADIS DALAM TRADISI NAHDLATUL ULAMA (Telaah Terhadap Hasil Bahtsul Masail NU 1926-2004)"^^ . "Membincangkan dan mengkaji teks agama dalam konteks suatu budaya\r\nmenjadi sesuatu hal yang menarik. Sebab, di dalamnya akan ditemukan suatu\r\ngambaran bagaimana sebuah teks berinteraksi dengan konteks sosio -geografis\r\ntertentu yang tentu memiliki perbedaan, se hingga teks dapat dipahami dan\r\ndimaknai berbeda oleh orang atau kelompok yang tinggal di Arab dan\r\nkelompok yang tinggal jauh di luar Arab seperti Indonesia.\r\nSalah satu organisasi keagamaan di Indonesia adalah Nahdlatul Ulama\r\n(NU) yang memiliki tradisi ilmi ah berupa bahtsul masail. Dalam kegiatan\r\nbahtsul masail tersebut tidak menutup kemungkinan jika NU telah berinteraksi\r\ndengan teks-teks keagamaan, di dalamnya termasuk teks hadis. Asumsinya,\r\ntidak menutup kemungkinan jika NU mengalami beberapa problematika\r\nhermeneutik ketika memaknai dan memahami hadis Nabi. Di samping itu,\r\nberagamnya latar belakang pemikiran, pengetahuan, dan bahkan perbedaan\r\npandangan mengenai masalah politik praktis, dan ideologi dari para peserta\r\nbahtsul masail semakin mempengaruhi pola pemahaman NU terhadap hadis\r\nNabi dalam kegiatan bahtsul masail yang sejak pertama kali digelar pada\r\nTahun 1926 hingga 2004. Bagaimana sebenarnya NU melakukan pemaknaan\r\ndan pemahaman terhadap teks hadis Nabi adalah problem hermeneutik yang\r\nperlu dikaji lebih serius dan ilmiah. Pertanyaan ini kemudian mengarah kepada\r\npencarian bentuk mengenai bagaimana karakeristik metode dan pendekatan\r\nyang telah dan belum digunakan NU dalam memahami hadis Nabi. Sebuah\r\npertanyaan yang melatarbelakangi mengapa penelitian ini dilakukan oleh\r\npenyusun.\r\nPenelitian ini dibatasi hanya pada domain hadis Nabi, yakni hadis -hadis\r\nNabi yang digunakan NU dalam bahtsul masail tingkat nasional yang\r\ndiselenggarakan dalam Kongres atau Muktamar, Konferensi Besar, Rapat\r\nDewan Partai, maupun Musyawarah Nasional Alim Ulama selama kurun waktu\r\nantara Tahun 1926 sampai 2004. Dengan catatan, selama kurun waktu tersebut\r\nada enam muktamar, yaitu Muktamar XVII, XVIII, XIX, XXI, XXII dan\r\nXXIV, yang hingga saat ini dokumennya tidak atau belum ditemukan.\r\nAdapun metode penelitian yang ditempuh adalah metode deskriptif\r\ndengan pola pembahasan deskriptif-analitik dengan analisa dan interpretasi\r\nyang akurat. Sementara itu, pendekatan topikal sehingga penelitian ini\r\ndiarahkan untuk menggali dan menemukan kecenderu ngan-kecenderungan\r\npokok yang muncul dalam kajian pemahaman tradisi NU atas teks hadis Nabi.\r\nAgar pembacaan atas pemahaman hadis dalam tradisi NU menjadi utuh, maka\r\npenyusun juga menggunakan pendekatan sosio-historis dan hermeneutik\r\nsebagai sistem penafsiran.\r\nHasil penelitian menunjukkan: (1) Bahtsul masail dari Tahun 1926 hingga\r\n2004 terdapat 458 masalah yang menjadi pembahasan . Dari sebanyak masalah\r\nitu, penggunaan hadis oleh NU dalam bahtsul masail hanya terdapat 75 hadis,\r\nbaik yang dikutip dengan cara menulis sebagian dari teks hadis maupun yang\r\nditulis atau dikutip secara keseluruhan. Melihat garis-garis besar (khittah\r\nnahdliyah) NU serta perwatakannya ini, maka dapat dikatakan bahwa hadis\r\ndalam tradisi bahtsul masail NU dari tahun 1926 hingga 2004 menempati\r\nkedudukan yang penting dalam NU, namun dalam aplikasinya terdapat\r\nberagam perbedaan dalam tradisi nalar NU. Pertama, kelompok yang\r\nmenekankan metode qauliy dan ilha@qiy (mereka adalah elite-struktural NU\r\nyang ditengarai berpikiran konservatif -radikal dan memiliki background\r\npendidikan pesantren salaf) kedudukan hadis terkesan sebagai sumber sekunder\r\nyang berada di bawah kitab kuning. Sebab bagi kelompok ini hadis harus\r\ndipahami melalui pendapat -pendapat para ulama melalui beberapa kitab yang\r\nmu’tabarah dari kalangan empat madzhab, terutama madzhab Syafi’i.\r\nkelompok ini adalah dominan dalam NU, sehingga tidak aneh jika dari 458\r\nmasalah dalam bahtsul masail dari Tahun 1926 hingga 2004, hanya ditemukan\r\n75 masalah yang di dalamnya terdapat keterangan hadis -hadis Nabi. Kedua,\r\nkelompok yang menekankan metode manha@jiy (mereka adalah kelompok yang\r\nmemiliki background pendidikan dari Pondok Pesantren dan melanjutkan\r\npendidikan di Perguruan Tinggi Islam baik di Indonesia maupun di Barat,\r\nkelompok ini adalah kelompok moderat dan cenderung liberal), mendudukan\r\nhadis sebagaimana fungsinya, yakni sebagai sumber kedua bagi ajaran Islam.\r\n(2) Metode pemahaman hadis yang digunakan NU adalah metode\r\nmuqa@rin, metode ini yang paling banyak ditempuh NU dalam memahami suatu\r\nhadis, yakni berjumlah 41 kali, sedangkan metode ijma@li menempati urutan\r\nkedua dengan total jumlah 20 kali. Adapun untuk metode tah}lili@ menempati\r\nututan terakhir dengan jumlah total 13 kali. Metode muqa@rin yang ditempuh\r\nNU dalam memahami suatu hadis Nabi tidak hanya sekedar mencocokkan satu\r\ndua kasus dalam beberapa kitab syarah, atau sekedar تنظیر المسائل بنظائرھا\r\n(menyamakan suatu masalah dengan masalah lain yang mirip), melainkan suatu\r\nbentuk ijtihad meskipun bersifa t muqayyad (terbatas) dan telah melalui proses\r\nberfikir manha@ji yang panjang dan “njlimet”. Metode muqa@rin yang digunakan\r\nNU dalam memahami hadis Nabi dapat dipetakan menjadi dua model, yakni:\r\npertama, metode muqa@rin dengan cara membandingkan hadis Nabi dengan\r\nhadis nabi, beberapa kitab syarah, kitab fikih, atau kitab -kitab mu’tabar\r\nlainnya. Kedua, adalah dengan cara membandingkan hadis berdasarkan\r\npetunjuk ayat-ayat al-Qur'an, pendapat sahabat, pendapat para ulama, dan\r\nmembandingkan dengan hasil muktama r sebelumnya. Adapun pendekatan yang\r\ndigunakan NU adalah pendekatan tekstualis . Dari 75 hadis hanya dua hadis\r\nyang dipahami dengan pendekatan kontekstual, yakni: pertama, hadis tentang\r\nHukum Islam berupa Penyuapan dalam penerimaan PNS. Kedua, hadis tentang\r\nIsu-isu Aktual berupa Memperkerjakan Wanita pada Malam Hari di Luar\r\nRumah. Dalam muktamar ke -29 Tahun 1994 di Cipasung Tasikmalaya.\r\n(3) Terdapat tiga tipologi pemikiran dan pemahaman NU terhadap hadis\r\nNabi dalam bahtsul masail 1926-2004, yakni: pertama, tipologi pemikiran\r\ntradisionalis, mereka adalah para elite -struktural NU yang ditengarai berpikiran\r\nkonservatif-radikal dan memiliki background pendidikan pesantren salaf .\r\nKarakteristik kelompok ini adalah masih teranamnya idiom -idiom pemikiran\r\nskripturalistik, tesktualistik, dan formalistik dan mendominasi dalam tradisi\r\nbahsul masail NU. Kedua, pemikiran modernis, mereka adalah yang menempuh\r\npendidikan dari Pondok Pesantren, kemudian melanjutkan pendidikan pada\r\nPerguruan Tinggi Islam di Indone sia dan sebagian ada yang meneruskan\r\npendidikan pada Perguruan Tinggi Islam di Timur Tengah. Tipologi pemikiran\r\nmodernis dalam NU ini memiliki pemahaman pembacaan yang kontekstual\r\nterhadap teks-teks keagamaan. Namun, dalam bahtsul masail pembacaan\r\nkontekstual mereka ini hanya terbatas pada kitab kuning dan belum menyentuh\r\npada pemahaman yang kontekstual atas teks al -Qur'an dan hadis. Ketiga,\r\npemikiran liberalis, mereka adalah yang menempuh pendidikan dari Pondok\r\nPesantren, di Perguruan Tinggi Islam di Indonesia, kemudian melanjutkan\r\npendidikan di negara Barat . Kelompok ini mencoba menghidupkan kembali\r\npemikiran dan pemahaman atas teks keagamaan (di dalamnya termasuk\r\npemahaman atas teks hadis Nabi) secara non-literal, substansial, dan\r\nkontekstual. Namun, usaha mereka menemui jalan buntu karena kuatnya\r\nhegemoni kaum tradisionalis."^^ . "2009-03-24" . . . . "UIN Sunan Kalijaga"^^ . . . "Pasca Sarjana, UIN Sunan Kalijaga"^^ . . . . . . . . . "NIM. 07213519"^^ . "SHOHIBUL ADIB, S.AG"^^ . "NIM. 07213519 SHOHIBUL ADIB, S.AG"^^ . . . . . . "PEMAHAMAN HADIS DALAM TRADISI NAHDLATUL ULAMA (Telaah Terhadap Hasil Bahtsul Masail NU 1926-2004) (Text)"^^ . . . . . "BAB I DAN V.pdf"^^ . . . "PEMAHAMAN HADIS DALAM TRADISI NAHDLATUL ULAMA (Telaah Terhadap Hasil Bahtsul Masail NU 1926-2004) (Text)"^^ . . . . . "PEMAHAMAN HADIS DALAM TRADISI NAHDLATUL ULAMA (Telaah Terhadap Hasil Bahtsul Masail NU 1926-2004) (Other)"^^ . . . . . . "lightbox.jpg"^^ . . . "PEMAHAMAN HADIS DALAM TRADISI NAHDLATUL ULAMA (Telaah Terhadap Hasil Bahtsul Masail NU 1926-2004) (Other)"^^ . . . . . . "preview.jpg"^^ . . . "PEMAHAMAN HADIS DALAM TRADISI NAHDLATUL ULAMA (Telaah Terhadap Hasil Bahtsul Masail NU 1926-2004) (Other)"^^ . . . . . . "medium.jpg"^^ . . . "PEMAHAMAN HADIS DALAM TRADISI NAHDLATUL ULAMA (Telaah Terhadap Hasil Bahtsul Masail NU 1926-2004) (Other)"^^ . . . . . . "small.jpg"^^ . . . "PEMAHAMAN HADIS DALAM TRADISI NAHDLATUL ULAMA (Telaah Terhadap Hasil Bahtsul Masail NU 1926-2004) (Other)"^^ . . . . . . "PEMAHAMAN HADIS DALAM TRADISI NAHDLATUL ULAMA (Telaah Terhadap Hasil Bahtsul Masail NU 1926-2004) (Other)"^^ . . . . . . "PEMAHAMAN HADIS DALAM TRADISI NAHDLATUL ULAMA (Telaah Terhadap Hasil Bahtsul Masail NU 1926-2004) (Other)"^^ . . . . . . "PEMAHAMAN HADIS DALAM TRADISI NAHDLATUL ULAMA (Telaah Terhadap Hasil Bahtsul Masail NU 1926-2004) (Other)"^^ . . . . . "HTML Summary of #6944 \n\nPEMAHAMAN HADIS DALAM TRADISI NAHDLATUL ULAMA (Telaah Terhadap Hasil Bahtsul Masail NU 1926-2004)\n\n" . "text/html" . . . "Aqidah Filsafat"@en . .