@mastersthesis{digilib69475, month = {December}, title = {DETERMINAN PENCAPAIAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS DI NEGARA-NEGARA D-8: RISIKO POLITIK SEBAGAI VARIABEL MODERASI}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 22208012051 Malik abd. Karim amirullah}, year = {2024}, note = {Dr. Muhammad Ghafur Wibowo, S.E., M.Sc.}, keywords = {SDGs; FDI; Industrialisasi; Globalisasi De Jure; Digitalisasi; Pertumbuhan Ekonomi; Pengendalian Korupsi; Kredit Domestik; Risiko Politik.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69475/}, abstract = {Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di negara-negara berkembang, termasuk anggota D-8 (Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Pakistan, Nigeria, Iran, Mesir, dan Turki), menghadapi tantangan besar. Ada banyak studi yang membuktikan bahwa investasi asing langsung (FDI), industrialisasi, globalisasi de jure, digitalisasi, pertumbuhan ekonomi, pengendalian korupsi, dan kredit domestik sebagai penggerak utama SDGs. Sebaliknya, risiko politik perihal fragmentasi kekuasaan, ketegangan antar aktor politik hingga ketidakpastian kebijakan sering kali merusak kontribusi faktor-faktor ini, menciptakan hambatan signifikan. Penelitian ini menggunakan data panel dinamis dari 2010?2019 dan pendekatan Generalized Method of Moments (GMM). Penelitian ini juga menganalisis hubungan jangka pendek dan panjang antara variabel ekonomi dan SDGs, dengan risiko politik sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FDI, industrialisasi, globalisasi de jure, dan digitalisasi berdampak positif signifikan terhadap SDGs, sementara kredit domestik memberikan dampak negatif signifikan. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi dan pengendalian korupsi menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan. Selain itu, risiko politik terbukti melemahkan pengaruh positif FDI terhadap SDGs, namun memperkuat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan SDGs. Dalam jangka panjang, FDI, industrialisasi, dan globalisasi de jure tetap menjadi katalis utama pencapaian SDGs, sedangkan kredit domestik terus menjadi hambatan utama. Penelitian ini menekankan pentingnya memperkuat stabilitas politik, mengelola kredit domestik secara efektif, dan memaksimalkan strategi digitalisasi serta globalisasi de jure untuk mendukung SDGs. Dengan pendekatan GMM, penelitian ini menawarkan kebaruan dan memberikan panduan strategis bagi kebijakan pembangunan di negara-negara D-8.} }