%0 Thesis %9 Masters %A Sholihah Ummi Nirmala, NIM.: 22204082007 %B 168 %D 2024 %F digilib:69502 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K pengembangan skala; perundungan; kecerdasan emosional %T PENGEMBANGAN SKALA KECERDASAN EMOSIONAL UNTUK MENGIDENTIFIKASI SISWA SD/MI YANG BERISIKO MENJADI KORBAN PERUNDUNGAN BERDASARKAN GENDER %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69502/ %X Penelitian ini didasari oleh pentingnya pengembangan kecerdasan emosional pada siswa sejak dini untuk mencegah risiko menjadi korban perundungan terutama di sekolah dasar (SD/MI) di mana siswa masih dalam tahap perkembangan sosial dan emosional. Perundungan di sekolah dasar sering terjadi baik dalam bentuk fisik maupun verbal, dan berpotensi menimbulkan dampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan siswa. Perbedaan risiko antara siswa laki-laki dan perempuan dalam menjadi korban perundungan menambah urgensi untuk mengidentifikasi siswa berisiko berdasarkan gender. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan dan menerapkan skala kecerdasan emosional untuk mengidentifikasi siswa SD/MI yang berisiko menjadi korban perundungan berdasarkan gender, serta mengetahui gender yang paling berisiko menjadi korban perundungan berdasarkan hasil uji pengembangan skala kecerdasan emosional. Penelitian ini mengacu pada teori kecerdasan emosional Daniel Goleman, yang mengemukakan bahwa kecerdasan emosional meliputi (kesadaran diri, pengaturan emosi, motivasi diri, empati, dan keterampilan sosial) serta teori perundungan menurut Olweus. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan model pengembangan Boateng dengan tiga fase. Hasil analisis dalam penerapan skala menunjukkan nilai MSA dan KMO sebesar 0,968, dan semua factor loading di atas 0,7, mendukung kualitas data yang sangat baik. Path diagram memperlihatkan dua faktor laten serupa. Indeks kecocokan CFA (CFI = 0,951, TLI = 0,947, SRMR = 0,043, RMSEA = 0,076) memperlihatkan kesesuaian model yang baik. Reliabilitas juga sangat tinggi, dengan omega faktor 1 sebesar 0,986 dan faktor 2 sebesar 0,966. Dari hasil penerapan, siswa laki-laki ditemukan memiliki risiko lebih tinggi menjadi korban perundungan dibandingkan siswa perempuan. %Z Prof. Dr. Hj. Maemonah, M.Ag