relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69509/ title: EKSISTENSI NILAI SOSIAL DALAM TRADISI APITAN PADA ERA GLOBALISASI DI DESA UNDAAN KIDUL, UNDAAN, KUDUS creator: Tri Pujianti, NIM.: 20107020004 subject: 301 Sosiologi description: Sedekah Bumi atau Tradisi Apitan merupakan tradisi yag dilaksanakan oleh masyarakat Jawa di Kabupaten Kudus dengan memiliki makna mendalam, yakni sebagai bentuk rasa syukur kepada bumi. Secara simbolis, tradisi Apitan melibatkan niat untuk memberikan sedekah demi kesejahteraan bumi, yang meliputi segala yang ada di atasnya, baik itu tanah, hasil bumi, maupun makhluk hidup yang hidup di dalamnya. Dengan demikian, upacara ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga mencerminkan hubungan harmonis antara manusia dengan alam serta lingkungan sekitar. Menurut tokoh masyarakat di Desa Undaan Kidul tradisi Apitan merupakan acara untuk mengucapkan syukur atas melimpahnya hasil panen, meminta perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan meminta kesuburan tanah serta garapan para petani di desa. Dengan anggapan masyarakat bahwa semua yang ada di dunia ini berpijak pada bumi atau tanah, sehingga dengan senang hati masyarakat Desa Undaan Kidul untuk melaksanakan dan menyelamati bumi melalui ruwat bumi atau tradisi Apitan. Tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan 1. Bagaimana prosesi pelaksanaan tradisi Apitan di Desa Undaan Kidul. 2. Bagaimana nilai-nilai sosial dan Pemaknaan pada tradisi Apitan di Desa Undaan Kidul. Serta, 3. Faktor dan dinamika sosial di dalam tradisi Apitan pada Masyarakat Desa Undaan Kidul. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini mengambil latar belakang di Desa Undaan Kidul, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Teknik pengumpulan data menggunakan 1. Observasi, 2. Wawancara, 3. Dokumentasi. Sedangkan analisis data dengan tiga tahap yaitu: Reduksi data, Penyajian data dan Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan tradisi Apitan Desa Undaan Kidul, Undaan Kudus dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada bulan Apit dengan menyembelih hewan kerbau dan di akhiri pagaleran wayang maupun teater. Tradisi Apitan biasanya dilaksanakan pada hari hari senin di bulan Apit atau Dzulqo’dah. Untuk dana pelaksanaan tradisi Apitan dihasilkan dari PAD (Penghasilan Aset Desa). Nilai-nilai sosial pada tradisi Apitan yaitu kereligiusitas, kerjasama dan kerukunan, yang mana nilai tersebut sampai saat ini masih terjaga. Faktor pendukung pada tradisi Apitan yaitu: a. Tradisi Apitan sudah menjadi adat-kebiasaan masyarakat Desa Undaan Kidul sehingga harus selalu dijaga dan dilaksanakan. b. Pelaksanaan tradisi Apitan didukung oleh masyarakat dan pemerintahan desa. Adapun Faktor penghambat dalam tradisi Apitan yaitu adanya arus Globalisasi yang saat ini membuat masyarakat mudah terpengaruh dengan budaya asing dan kurang tahunya pengetahuan mengenai tradisi Apitan atau kebudayaan lokal. date: 2024-12-20 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69509/1/20107020004_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69509/2/20107020004_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Tri Pujianti, NIM.: 20107020004 (2024) EKSISTENSI NILAI SOSIAL DALAM TRADISI APITAN PADA ERA GLOBALISASI DI DESA UNDAAN KIDUL, UNDAAN, KUDUS. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.