%0 Thesis %9 Masters %A M. Miftahul Hidayat, NIM.: 22200012046 %B PASCASARJANA %D 2024 %F digilib:69558 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Kekerasan Politik, Trauma, Ingatan Kolektif, Aksi Kamisan, Jakarta. %P 134 %T KEKERASAN POLITIK 1997-1998: TRAUMA, MEMORI KOLEKTIF DAN GERAKAN AKSI KAMISAN DI JAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69558/ %X Para aktivis dan masyarakat sipil terus-menerus menjadi korban penggunaan kekerasan oleh aparat keamanan, yang menghasilkan berbagai warisan pelanggaran HAM berat masa lalu serta trauma pada individu dan sosial. Salah satu tragedi kemanusiaan itu ditandai dengan peristiwa menjelang runtuhnya rezim Orde Baru pada 1997-1998 di Jakarta. Penculikan dan penghilangan paksa terhadap para aktivis pro-demokrasi, trgaedi Trisakti dan kekerasan terhadap perempuan keturunan Tionghoa-Indonesia, dan Tragedi semanggi I dan II menjadi bukti habituasi kekerasan politik di Indonesia. Akibatnya, kekerasan ini menyisakan trauma pada keluarga korban karena mereka dibiarkan menavigasi dirinya pasca kehilangan orang yang dicintai mati di tangan negara. Menanggapi fenomena tersebut, tesis ini berupaya mengeksplorasi secara mendalam pengalaman keluarga korban pelanggaran HAM Berat di masa lalu yang tergabung ke dalam gerakan Aksi Kamisan di Jakarta. Sebuah situs perlawanan yang dibentuk oleh keluarga korban pelanggaran HAM berat di masa lalu. Tesis ini berusaha memberikan wawasan kritis dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan penting seperti: Bagaimana dan mengapa keluarga korban merawat ingatan kolektif mengenai kekerasan di masa lalu dalam Aksi Kamisan? Dan sejauh mana Aksi Kamisan berkontribusi dalam proses pemulihan mereka? Saya berargumen bahwa tindakan keluarga korban untuk merawat ingatan kolektif dalam Aksi Kamisan tidak hanya membantu mereka menghadapi peristiwa traumatis di masa lalu, tetapi menjadi ruang pemberdayaan psikologis bagi korban dan keluarga korban pelanggaran HAM berat di masa lalu. Temuan ini menegaskan bahwa kekerasan politik dan stagnasi penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat masa lalu di Indonesia tidak hanya menyisakan trauma psikologis pada keluarga korban, tetapi juga mejadi titik awal yang mendorong terbentuknya gerakan Aksi Kamisan di Jakarta. Penelitian ini menarik kesimpulan bahwa pada akhirnya situs perlawanan atau tempat tinggal bersama yang dapat dipahami dalam Aksi Kamisan telah membuka ruang baru dalam memberdayakan korban dan membantu mereka membangun kembali hidup yang bermakna pasca peristiwa yang menyakitkan. %Z Dr. Sunarwoto, S.Ag, M.A