%0 Thesis
%9 Skripsi
%A Syarafina Azatul Hidayah, NIM.: 20101010058
%B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
%D 2024
%F digilib:69576
%I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
%K Intertekstualitas, Novel Al-Ḥubb fi az-Zaman al-Nafṭ, Nawaal al-Sa'dawi
%P 88
%T AL INHIRAF AL DINIY FI AL RIWAYAH AL HUBB FI ZAMAN AL NAFT LI NAWAL AL SA'DAWI (DIRASAH TANASIYYAH LI JULIA KRISTEVA)
%U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69576/
%X Novel Al-Ḥubb fī az-Zaman al-Nafṭ merupakan salah satu karya sastrawan Mesir perempuan bernama Nawāl al-Sa'dāwī. Novel ini memiliki kompleksitas cerita dalam konteks industri minyak. Novel ini merupakan salah satu kritik terhadap hak asasi manusia dan budaya patriarki. Budaya patriarki yang kental tersebut bermula dari penafsiran teks agama yang kolot, sehingga rawan disalahgunakan. Nawal menyajikannya dalam bentuk satir-surealis, sehingga perlu kajian yang dapat mengungkap teks teks agama dalam novel Al-Ḥubb fī az-Zaman al-Nafṭ yang disalahgunakan atau ditafsirkan secara konservatif. Penelitian ini menggunakan teori intertekstual Julia Kristeva yang mengungkap bentuk dan makna ideologeme serta ideologi pengarang dalam novel.  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kajian pustaka atau library research. Dengan menggunakan teori intertekstual Julia Kristeva, penulis menemukan bentuk-bentuk keterkaitan antara teks dalam novel Al-Ḥubb fī az-Zaman al-Nafṭ dan teks agama Islam, yang meliputi hubungan kepada Allah, hubungan kepada manusia, dan kisah Nabi. Ditemukan pula makna ideologi dalam bentuk oposisi yang menunjukkan pada penyelewengan agama, yaitu: (1) permasalahan agama dan kemanusiaan, (2) konteks sujudnya istri, (3) hukuman meninggalkan ranjang, (4) pukulan kasih sayang dan menyakiti, (5) pembatasan dan penambahan dalam poligami, (6) keistimewaan Nabi dan Raja. Lalu transformasi terjadi pada redaksi teks dan konteks ajaran Islam. Kemudian transposisi terjadi pada cerita tokoh laki-laki dan cerita Nabi ketika bersembunyi di gua sur. Peneliti menyimpulkan bahwa ideologi pengarang adalah agamis-humanis. Pengarang ingin menyampaikan kepada pembaca mengenai keselarasan antara ajaran agama dan kemanusiaan. Bahasa yang digunakan pengarang cenderung sarkastik guna menggugah perasaan pembaca.
%Z Dr. Tatik Mariyatut Tasnimah, M. Ag