%0 Thesis
%9 Masters
%A Fadhilah Rahmawati, NIM.: 20201011016
%B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
%D 2024
%F digilib:69643
%I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
%K Nirkekerasan, Sastra Perlawanan, Fadwa Ṭuqan, Palestina
%P 158
%T NIRKEKERASAN DALAM PUIS-PUISI FADWA TUQAN: KAJIAN ADAB AL-MUQAWAMAH
%U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69643/
%X Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nirkekerasan dalam puisipuisi  perlawanan Fadwā Ṭūqān dengan menggunakan kajian adab almuqāwamah.  Adab al-muqāwamah atau sastra perlawanan merujuk pada karya  sastra yang mengungkapkan penolakan terhadap sesuatu secara mendalam. Karya  sastra sebagai sarana perlawanan sejalan dengan wujud nirkekerasan, yaitu  perlawanan tanpa kekerasan. Berawal dari korelasi tersebut, maka penelitian ini  merumuskan beberapa masalah, yakni simbol nirkekerasan dengan bentuk protes  dan persuasi dalam diksi dan gaya bahasa sebagai wujud perlawanan dalam puisi,  menguraikan konsep manusia, bumi, dan tanaman dalam puisi, serta latar  belakang kemunculan ideologi perlawanan dalam puisi-puisi Fadwā Ṭūqān.  Metode yang digunakan ialah metode deskriptif-kualitatif dengan sumber data  puisi-puisi Fadwā Ṭūqān berjudul Ḥamzah, Ḥurriyyatu Sya’b, dan Unsyūdah aṣ-  Ṣairūrah. Hasil penelitian ini menunjukkan diksi yang digunakan sebagai simbol  nirkekerasan dengan metode protes dan persuasi ialah menggunakan kata kerja  (fi’l) yang bermakna denotatif yakni secara eksplisit bermakna perlawanan dan  persuasi (ajakan) serta kata benda (ism) yang menjadi tuntutan dalam perlawanan  atau cita-cita. Adapun secara implisit makna perlawanan dan persuasi disimbolkan  melalui ungkapan dengan berbagai gaya bahasa seperti majas meafora, ironi (at-  Ta’rīḍ), hiperbola (Al-Mubᾱlagah), eufemisme (al-mubaddaliyyah), dan majas  personifikasi. Adapun konsep “manusia” dalam puisi digambarkan sebagai  masyarakat yang tulus dan sederhana, bangsa yang menderita, para pejuang ulung,  dan berjiwa nasionlis. Sementara konsep “bumi” atau “tanah” digambarkan  sebagai tanah yang hancur serta sumber kekuatan perjuangan masyarakat  Palestina dalam melawan Israel. Adapun konsep “tanaman” digambarkan sebagai  sumber penghidupan Palestina, kehidupan itu sendiri, dan simbol semangat serta  harapan. Kemunculan puisi-puisi Fadwā Ṭuqān dengan ideologi perlawanan  dilatarbelakangi oleh berbagai peristiwa yang dialami Fadwā Ṭuqān. Yang  pertama ialah kepedihan hidup Fadwā Ṭuqān sebagai seorang individu.  Kepedihannya disebabkan oleh dua hal yakni keberadaannya di lingkup keluarga  yang patriarkis serta tekanan psikologis yang dialaminya karena penjajahan Israel.  Yang kedua ialah kondisi sosio-historis Palestina saat perang antara Arab-  Palestina dan Israel. Kondisi ini meliputi berbagai bentuk penderitaan yang  dialami Palestina, yakni pengusiran dari tanah air mereka, pemenjaraan kepada  mereka, serta pemusnahan seca sistematis yang dilakukan oleh tentara Israel  terhadap mereka.
%Z Prof. Dr. Yulia Nasrul Latifi, S.Ag., M.Hum