eprintid: 69643
rev_number: 13
eprint_status: archive
userid: 12460
dir: disk0/00/06/96/43
datestamp: 2025-01-23 07:21:24
lastmod: 2025-01-23 07:23:47
status_changed: 2025-01-23 07:21:24
type: thesis
metadata_visibility: show
contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id
creators_name: Fadhilah Rahmawati, NIM.: 20201011016
title: NIRKEKERASAN DALAM PUIS-PUISI FADWA TUQAN: KAJIAN ADAB AL-MUQAWAMAH
ispublished: pub
subjects: 892.7
divisions: bsa_s2
full_text_status: restricted
keywords: Nirkekerasan, Sastra Perlawanan, Fadwa Ṭuqan, Palestina
note: Prof. Dr. Yulia Nasrul Latifi, S.Ag., M.Hum
abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nirkekerasan dalam puisipuisi
perlawanan Fadwā Ṭūqān dengan menggunakan kajian adab almuqāwamah.
Adab al-muqāwamah atau sastra perlawanan merujuk pada karya
sastra yang mengungkapkan penolakan terhadap sesuatu secara mendalam. Karya
sastra sebagai sarana perlawanan sejalan dengan wujud nirkekerasan, yaitu
perlawanan tanpa kekerasan. Berawal dari korelasi tersebut, maka penelitian ini
merumuskan beberapa masalah, yakni simbol nirkekerasan dengan bentuk protes
dan persuasi dalam diksi dan gaya bahasa sebagai wujud perlawanan dalam puisi,
menguraikan konsep manusia, bumi, dan tanaman dalam puisi, serta latar
belakang kemunculan ideologi perlawanan dalam puisi-puisi Fadwā Ṭūqān.
Metode yang digunakan ialah metode deskriptif-kualitatif dengan sumber data
puisi-puisi Fadwā Ṭūqān berjudul Ḥamzah, Ḥurriyyatu Sya’b, dan Unsyūdah aṣ-
Ṣairūrah. Hasil penelitian ini menunjukkan diksi yang digunakan sebagai simbol
nirkekerasan dengan metode protes dan persuasi ialah menggunakan kata kerja
(fi’l) yang bermakna denotatif yakni secara eksplisit bermakna perlawanan dan
persuasi (ajakan) serta kata benda (ism) yang menjadi tuntutan dalam perlawanan
atau cita-cita. Adapun secara implisit makna perlawanan dan persuasi disimbolkan
melalui ungkapan dengan berbagai gaya bahasa seperti majas meafora, ironi (at-
Ta’rīḍ), hiperbola (Al-Mubᾱlagah), eufemisme (al-mubaddaliyyah), dan majas
personifikasi. Adapun konsep “manusia” dalam puisi digambarkan sebagai
masyarakat yang tulus dan sederhana, bangsa yang menderita, para pejuang ulung,
dan berjiwa nasionlis. Sementara konsep “bumi” atau “tanah” digambarkan
sebagai tanah yang hancur serta sumber kekuatan perjuangan masyarakat
Palestina dalam melawan Israel. Adapun konsep “tanaman” digambarkan sebagai
sumber penghidupan Palestina, kehidupan itu sendiri, dan simbol semangat serta
harapan. Kemunculan puisi-puisi Fadwā Ṭuqān dengan ideologi perlawanan
dilatarbelakangi oleh berbagai peristiwa yang dialami Fadwā Ṭuqān. Yang
pertama ialah kepedihan hidup Fadwā Ṭuqān sebagai seorang individu.
Kepedihannya disebabkan oleh dua hal yakni keberadaannya di lingkup keluarga
yang patriarkis serta tekanan psikologis yang dialaminya karena penjajahan Israel.
Yang kedua ialah kondisi sosio-historis Palestina saat perang antara Arab-
Palestina dan Israel. Kondisi ini meliputi berbagai bentuk penderitaan yang
dialami Palestina, yakni pengusiran dari tanah air mereka, pemenjaraan kepada
mereka, serta pemusnahan seca sistematis yang dilakukan oleh tentara Israel
terhadap mereka.
date: 2024-01-18
date_type: published
pages: 158
institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
thesis_type: masters
thesis_name: other
citation:   Fadhilah Rahmawati, NIM.: 20201011016  (2024) NIRKEKERASAN DALAM PUIS-PUISI FADWA TUQAN: KAJIAN ADAB AL-MUQAWAMAH.  Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.   
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69643/1/20201011016_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69643/2/20201011016_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf