@phdthesis{digilib69682, month = {November}, title = {PERASAAN RAGU-RAGU PERSPEKTIF HADIS DAN PSIKOLOGI}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 21105050045 Moch. Adli Yusuf}, year = {2024}, note = {Achmad Dahlan, Lc., M.A}, keywords = {was-was; kesehatan mental; psikologi}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69682/}, abstract = {Dalam mengikuti perkembangan zaman pastinya ilmu pengetahuan juga mengalami perkembangan yang sangat signifikan, hingga dapat memberikan fasilitas yang mumpuni dalam melakukan penelitian agar dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di zaman sekarang. Adapun salah satu keilmuan yang memiliki peran besar bagi orang Islam untuk menyelesaikan permasalahan yang ada yaitu pemahaman hadis, salah satu dari sekian permasalahan yang ada yaitu mengenai hadis tentang perasaan ragu-ragu. Meskipun hadis ini terlihat gampang dipahami dan permasalahan yang terjadi adalah hal yang wajar saja terjadi di kehidupan seseorang, akan tetapi banyak orang yang tidak sadar apabila perasaan ragu-ragu tersebut terjadi secara terus menerus atau berlebihan maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental pada orang tersebut. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui kualitas sanad dan matan hadis tentang perasaan ragu-ragu dalam kitab Sunan Tirmidz{$\backslash$}i{\ensuremath{>}} No.2518, dan juga untuk mengetahui makna hadis tentang perasaan ragu-ragu berdasarkan kajian ma?anil h\}adi{\ensuremath{>}}s{$\backslash$} dan relevansinya dengan Psikologi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan study ma?anil h\}adi{\ensuremath{>}}s{$\backslash$} dengan teori yang ditawarkan oleh Yu{\ensuremath{>}}suf al-Qard\}a{\ensuremath{>}}wi, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan relevansi hadis dengan Psikologi. Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan, pertama, kualitas sanad hadis tersebut dinilai s\}ah\}i{\ensuremath{>}}h\}, sedangkan kualitas matan hadisnya yaitu dapat diterima atau dinilai maqbu{\ensuremath{>}}l. Kedua, setelah memahami hadis menggunakan teori Yu{\ensuremath{>}}suf al-Qard\}a{\ensuremath{>}}wi, diketahui bahwa makna dari hadis tentang perasaan ragu-ragu yaitu sebagai peringatan terhadap manusia bahwa perasaan ragu tidak untuk dituruti dan didekati. Adapun relevansinya dengan Psikologi, yaitu untuk memahami lebih dalam mengenai konsep dari perasaan ragu-ragu yang memiliki sikap subjektif. Selain itu juga untuk memahami istilah yang digunakan dalam Psikologi bagi orang-orang yang memiliki perasaan ragu, dan juga untuk mengetahui cara bagaimana menangani jiwa seseorang yang sedang mengalami gangguan atau merasa tidak tenang pada mentalnya.} }