eprintid: 69686
rev_number: 10
eprint_status: archive
userid: 12243
dir: disk0/00/06/96/86
datestamp: 2025-01-24 03:40:50
lastmod: 2025-01-24 03:40:50
status_changed: 2025-01-24 03:40:50
type: thesis
metadata_visibility: show
contact_email: muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id
creators_name: Muhammad Saiful Umam, NIM.: 20105030073
title: PENAFSIRAN QS. AL-BAQARAH [2]: 183 DALAM EMPAT KITAB TAFSIR BI AL-MA’SUR
ispublished: pub
subjects: 297.1226
divisions: jur_ial
full_text_status: restricted
keywords: Empat Kitab Tafsir; teori genealogi Walid Saleh; Ma'alim al-Tanzil
note: Asep Nahrul Musadad, S.Th.I, M.Ag.
abstract: Penelitian ini mengkaji penafsiran QS. Al-Baqarah [2]: 183 melalui empat kitab tafsir bi al-ma’s|ur, yaitu Jami’ al-Bayan fi al-Ta’wil al-Qur’an al-Tabari, Ma’alim al-Tanzil Al-Baghawi, Tafsir al-Qur’an al-Azim Ibn Kas|ir, dan Al-Dur al-Mansur fi al-Tafsir bi al-Ma’s|ur al-Suyuti. Dengan menjadikan teori genealogi Walid Saleh sebagai kerangka berpikir, pendekatan kualitatif dan metode kepustakaan penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kontinuitas dan perubahan dalam pemaparan tafsir dari satu mufasir ke mufasir lainnya. Rumusan masalah di penelitian ini ialah pertama, bagaimana penafsiran QS. Al-Baqarah[2]: 183 dari 4 kitab tafsir? Dan kedua, bagaimana kesinambungan dan perubahan makna QS. Al-Baqarah[2]: 183?
Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi signifikan dalam jumlah dan jenis riwayat yang digunakan oleh keempat mufasir. Al-Tabari mencatat tujuh riwayat, sementara al-Baghawi menyajikan tiga riwayat, termasuk satu riwayat yang sama dengan al-Tabari. Ibn Kas|ir mencatat enam riwayat yang berbeda dengan Al-T}abari, sedangkan al-Suyuti mencatat jumlah riwayat terbanyak, yaitu dua puluh riwayat, dengan sebagian besar merupakan kombinasi dari riwayat-riwayat sebelumnya. Temuan ini membuktikan adanya tradisi genealogi dalam tafsir Surat Al-Baqarah ayat 183, di mana mufasir-mufasir selanjutnya cenderung merujuk dan mengembangkan tafsir dari pendahulunya. Ibn Taimiyah merupakan salah satu pemikir Islam yang memiliki peran dalam tradisi ini. Sehingga terjadi adanya pengerucutan dalam tradisi genealogi.
Selain perbedaan jumlah riwayat, keempat mufasir menggunakan ayat-ayat pendukung yang berbeda dalam menjelaskan ayat 183. Penelitian ini juga mengungkap dinamika perubahan dalam tradisi genealogi tafsir, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pendekatan metodologis, konteks sosial, dan tujuan penulisan tafsir. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun keempat mufasir menganut mazhab al-Sya>fi’i>, terdapat variasi yang signifikan dalam gaya narasi mereka. Al-T}abari> cenderung menggunakan narasi yang lebih rinci dan komprehensif, sementara al-Baghawi>> lebih fokus pada penyederhanaan. Ibn Kas|ir menggabungkan pendekatan historis dan hadis, sedangkan al-Suyu>t}i> dikenal dengan gaya penulisannya yang ringkas dan lugas.
Perbedaan-perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sumber yang digunakan, tujuan penulisan, dan konteks sejarah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa narasi tafsir tidak hanya mencerminkan pemahaman teologis seorang mufasir, tetapi juga dipengaruhi oleh al-ra’yu atau faktor-faktor individual dan kontekstual. Studi ini memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika intelektual terkhususnya genealogi tafsir.
date: 2024-08-27
date_type: published
pages: 108
institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
thesis_type: skripsi
thesis_name: other
citation:   Muhammad Saiful Umam, NIM.: 20105030073  (2024) PENAFSIRAN QS. AL-BAQARAH [2]: 183 DALAM EMPAT KITAB TAFSIR BI AL-MA’SUR.  Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.   
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69686/1/20105030073_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69686/2/20105030073_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf