eprintid: 69707 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 13169 dir: disk0/00/06/97/07 datestamp: 2025-01-24 07:32:54 lastmod: 2025-01-24 07:32:54 status_changed: 2025-01-24 07:32:54 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: 198307072023212034@uin-suka.ac.id creators_name: Muhammad Hafid, NIM.: 19105040045 title: OGOH-OGOH SEBAGAI MEDIUM MEMBANGUN HARMONI SOSIAL DI DESA TUBAN, KECAMATAN KUTA, KABUPATEN BADUNG, PROVINSI BALI ispublished: pub subjects: 306.6 divisions: jur_soa full_text_status: restricted keywords: Ogoh-Ogoh, Harmoni Sosial, Tradisi Lokal note: Dr. Masroer, S.Ag., M.Si abstract: Tradisi Ogoh-ogoh di Desa Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, merupakan karya seni berupa patung yang menggambarkan kejahatan dalam diri manusia atau biasa disebut sebagai buta kala. Di Bali biasanya setiap tahun mengadakan perayaan ogoh-ogoh sebelum menyambut Hari Raya Nyepi. Meskipun ogoh-ogoh merupakan tradisi Hindu, tetapi di daerah Tuban yang mayortitas masyarakatnya beragama Islam juga ikut andil di dalam proses pembuatannya, hal itu bertujuan untuk menjaga keharmonisan antar umat beragama. Bagaimana tidak, dengan perbedaan agama dan ras yang ada di desa Tuban tentu konflik antar agama bisa terjadi kapanpun dan di manapun itu, tetapi dengan adanya ogoh-ogoh sebagai sebuah karya seni budaya mampu menjadi medium untuk membangun keharmonisan ditengah perbedaan. Hal ini menunjukkan bahwa, tradisi ogoh-ogoh tidak hanya sebuah pertunjukkan untuk dipertontonkan, melainkan tradisi ini juga mampu menyatukan di tengah-tengah banyaknya perbedaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana Ogoh-ogoh berperan dalam menciptakan dan memelihara kerukunan sosial di tengah keberagaman masyarakat. Melalui partisipasi aktif dalam pembuatan dan pelaksanaan pawai Ogoh-ogoh, berbagai kelompok masyarakat di Desa Tuban, termasuk mereka dari latar belakang agama yang berbeda, berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Proses kolaboratif ini mencerminkan sikap inklusif dan rasa saling menghormati, yang pada gilirannya membangun hubungan sosial yang harmonis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis dinamika sosial yang terlibat dalam tradisi Ogoh-ogoh dan bagaimana tradisi ini berfungsi sebagai alat untuk memperkuat solidaritas dan kerukunan di komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya mampu merekatkan manusia yang awalnya individu menjadi manusia sosial, melalui budaya manusia mampu memahami dan menghargai akan adanya perbedaan satu sama lain. Hal ini tergambar dalam masyarakat di Desa Tuban yang dipenuhi dengan banyaknya perbedaan mulai dari agama, ras, dan budaya tetapi masyarakat yang ada di dalamnya sangat menghargai perbedaan. Salah satu yang menjadi medium terciptanya keharmonisan salah satunya melalui tradisi Ogoh-Ogoh. Di mana Ogoh-Ogoh bukan hanya sekedar perayaan budaya yang biasanya dilakukan setiap tahun sekali ketika menjelang Hari Raya Nyepi oleh umat Hindu, melainkan tradisi ogoh-ogoh juga beperan penting, ia bagaikan magnet yang mampu menarik tegangan perbedaan antar umat beragama untuk bekerjasama, gotong royong, saling bahu membahu untuk merayakan tradisi yang berupa ogoh-ogoh. Hal ini menunjukkan bahwa Ogoh-Ogoh yang sebelumnya merupakan tradisi umat Hindu, akhirnya berubah menjadi tradisi masyarakat Tuban yang mayoritas beragama Islam. date: 2024-10-29 date_type: published pages: 82 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Muhammad Hafid, NIM.: 19105040045 (2024) OGOH-OGOH SEBAGAI MEDIUM MEMBANGUN HARMONI SOSIAL DI DESA TUBAN, KECAMATAN KUTA, KABUPATEN BADUNG, PROVINSI BALI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69707/1/19105040045_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69707/2/19105040045_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf