@phdthesis{digilib69914, month = {December}, title = {TINJAUAN ANTROPOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (Studi Kasus Kantin Kejujuran UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2023-2024)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18103080075 Riska Dwita Sari}, year = {2024}, note = {Dr. Kholid Zulfa, M.Si.}, keywords = {Islamic Law Anthropology; honesty canteen; consumer behavior; jual beli}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69914/}, abstract = {Kantin kejujuran di UIN Sunan Kalijaga merupakan model bisnis yang cukup unik karena tidak melibatkan penjual secara langsung dalam proses transaksinya. Ketiadaan penjual ini menyebabkan munculnya perilaku-perilaku unik di kalangan konsumen, seperti ketiadaan pengawasan yang membuat konsumen sering kali lalai dalam memenuhi kewajibannya untuk membayar. Selain itu, beberapa konsumen bahkan meninggalkan secarik surat di kotak pembayaran sebagai pengganti uang, yang menunjukkan adanya kecenderungan untuk berutang atau bahkan tidak membayar. Penelitian ini semakin menarik karena dilakukan di kampus yang mayoritas mahasiswanya adalah lulusan pondok pesantren yang pastinya paham hukum Islam. Pertanyaannya adalah apakah seseorang yang paham terkait hukum Islam bisa menjamin orang tersebut benar-benar patuh untuk selalu berperilaku jujur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Penelitian ini juga merupakan penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di kantin kejujuran UIN Sunan Kalijaga, dengan pendekatan penelitian antropologi hukum Islam. Sumber data yang digunakan adalah data primer, meliputi hasil wawancara dan kuesioner, sementara data sekunder meliputi buku, jurnal, artikel, majalah, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Praktik jual beli di kantin kejujuran UIN Sunan Kalijaga menghadapi masalah terkait rukun jual beli dalam Islam, terutama dalam hal shighat (lafal ijab dan kabul), karena tidak ada penjual yang terlibat langsung. Sistem ini mirip dengan konsep mu'athah, di mana transaksi bergantung pada kerelaan tanpa akad verbal. Meskipun kesepakatan tercermin dari harga barang dan tempat pembayaran, risiko kerugian meningkat akibat minimnya pengawasan, yang dapat mempermudah terjadinya pencurian atau ketidakpatuhan terhadap kewajiban pembayaran. Perilaku konsumen di kantin kejujuran UIN Sunan Kalijaga dipengaruhi oleh ketiadaan pengawasan penjual dan adanya kesempatan untuk melakukan tindakan tidak jujur. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran hukum terkait pentingnya mematuhi norma dan aturan. Meskipun norma sosial mengharuskan kejujuran, tanpa pengawasan tegas dan pemahaman hukum yang baik, konsumen sering mengabaikan tanggung jawab moral dan sosialnya. Tanggung jawab hukum tetap berlaku, meski tanpa pengawasan langsung, dan pelanggaran terhadapnya dapat menimbulkan akibat hukum.} }