%A NIM.: 22200012037 Adrian Gilang Maulana %O Dr. Nina Mariani Noor, M.A %T OTORITAS BASIS RELASIONAL HABIB HUSEIN BIN JA’FAR AL-HADAR DALAM RUANG DIGITAL %X Tesis ini mengkaji kultivasi otoritas yang dilakukan oleh Habib Husein bin Ja’far Al-Hadar dalam ruang digital, dengan basis relasional yang menjadi formulasi utama. Kultivasi otoritas dalam hal ini dipahami sebagai perluasan, penanaman, dan pereratan otoritas yang dilakukan oleh seorang aktor keagamaan, yaitu Habib Ja’far. Basis relasional yang dimediasi teknologi digital menjadi formulasi utama dari sistem perluasan otoritas pada berbagai platform. Basis relasional dalam pengertian yang luas merupakan sistem interaksi antara aktor dan audiens dalam medium digital, dan menciptakan rasa ketergantungan kepada aktor dalam lingkungan digital. Konsep otoritas basis relasional dicetuskan oleh Heidi A. Campbell dalam bukunya digunakan untuk melihat pembentukan otoritas pada ruang online, melalui pola interaksi yang terjadi, antara aktor dan audiens. Tesis ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan etnografi dan netnografi untuk menyoroti wacana dakwah dalam ruang online, yang menjadi salah satu pangsa pasar menggunakan teori dari Mara Einstein, yaitu “The Changing Religious Marketplace”, yang membuat konten-konten keagamaan menjadi tunduk pada permintaan pasar. Konsep sensational form yang dicetuskan oleh Birgit Meyer juga menjadi instrumen konseptual untuk melihat konten agama yang diintegrasikan dengan estetika agar relevan dengan sistem algoritma media sosial. Tesis ini memfokuskan pembahasan mengenai cara Habib Ja’far mengintegrasikan bentuk estetika dan narasi keagamaan, menjadi sebuah konten yang relevan dengan sistem algoritma media sosial. Hasil dari penelitian ini menunjukan kultivasi otoritas yang dilakukan oleh Habib Ja’far pada media digital meliputi konsep relasional, algoritmatik, dan sensational form, dengan tujuan untuk mengkontekstualisasikan konten keagamaan dengan sistem algoritma sosial media sangat efektif. Efektifitas dari pengintegrasian konsep tersebut tercermin pada banyaknya legitimasi yang diberikan oleh pengguna media sosial pada Habib Ja’far. Sistem otoritas dalam media baru memiliki perbedaan yang cukup signifikan dibandingkan lanskap offline, oleh karena itu penting untuk melihat terbentuknya otoritas dan bagaimana cara seorang aktor mempertahankan otoritasnya dengan cara yang berbeda dalam ruang digital. %K Otoritas Relasional, Habib Husein bin Ja’far Al-Hadar, Ruang Digital, Algoritmatik, Sensasional Form %D 2025 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib69922