@mastersthesis{digilib6996, month = {July}, title = {KONSEP PENYELARASAN SYARI?AH DAN TASAWUF MENURUT SYEKH YUSUF AL-MAKASARI DALAM NASKAH SIRR AL-ASRAR}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {Nim. 08216602 Sholahuddin Ashani }, year = {2010}, note = {Pembimbing: Dr. syaifan Nur, M.A}, keywords = {KONSEP, PENYELARASAN, SYARI?AH, TASAWUF,SYEKH YUSUF AL-MAKASARI, NASKAH, SIRR AL-ASRAR}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6996/}, abstract = {Penelitian ini membahas penyelarasan antara Syari?ah dan tasawuf, yang ditelusuri melalui pemikiran dan ajaran Syekh Yusuf al-Makasari (1626-1699), berdasarkan kandungan naskah Sirr al-Asra{\ensuremath{>}}r. Pemilihan ulama ini, dikarenakan ajaran tasawuf yang dikembangkan dalam karya-karyanya terlihat utuh dan representatif sebagai acuan pelaksanaan tasawuf yang berdasarkan syari?ah. Kemudian, Syekh Yusuf juga merupakan pahlawan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda, serta terkenal dengan kepribadiannya yang sangat mulia sehingga menimbulkan rasa hormat dan tenang bagi siapa saja yang hidup di sekitarnya, baik semasa hidup di nusantara, tempat perantauan, maupun tempat pengasingan. Kepribadian dan prilaku hidupnya menjadi acuan dari figur seorang sufi yang mempersembahkan dirinya kepada Sang Kha{\ensuremath{>}}liq, namun tidak melupakan perananan dirinya di antara seluruh makhlu{\ensuremath{>}}q. Alasan lainnya, sejauh yang dicermati, pembahasan terhadap pemikiran tasawufnya terkhusus yang terkandung dalam naskah Sirr al-Asra{\ensuremath{>}}r belum pernah dilakukan, sehingga ajarannya tidak dapat ditelaah secara utuh dan maksimal. Berdasarkan latar belakang ini,dituntut untuk melakukan penelitian terhadap pemikirannya sebagai upaya menjawab problematika antara tasawuf dan syari?ah yang senantiasa saling dipertentangkan. Sebagai upaya untuk memudahkan penelitian, maka perlu disusun pendekatan-pendekatan yang efektif. Pendekatan utama yang digunakan ialah pendekatan tah\}qi{\ensuremath{>}}q an-nus\}u{\ensuremath{>}}s\} (filologi), dikarenakan kajian pemikiran tasawufnya beranjak dari ajaran Syekh yang masih tertulis dalam bentuk manuskrip. Selanjutnya untuk membangun analisis digunakan pendekatan fenemenologi, merekam setiap yang dirasa, dipikirkan dan dipahami Syekh Yusuf yang terhimpun dalam karyanya. Kemudian dilakukan analisa berbasis intertektualitas, sehingga diperoleh keutuhan maksud dan tujuan dari kandungan isi naskah Sirr al- Asra{\ensuremath{>}}r secara optimal. Tasawuf dalam perkembangannya senantiasa mengalami pasang surut, baik dimasa awal sampai saat ini. Pasang surut tersebut terjadi dalam harmonisasi dengan syari?ah, tasawuf kerap dipandang sebagai ajaran yang melanggar dan keluar dari syari?ah. Pandangan seperti ini menjadi tanggung jawab ulama, khususnya para sufi untuk mengklakrifikasi tuduhan-tuduhan yang ada sehinga menegaskan kembali bahwa tasawuf adalah bagian dari syar?ah. Melalui karyanya, Sirr al-Asra{\ensuremath{>}}r, Syekh Yusuf mampu menghadirkan konsepsi yang menegaskan tasawuf tidaklah melanggar syari?ah, akan tetapi syariah menjadi dasar bagi tasawuf. Konsepsinya terlihat objektif dengan kombinasi antara ulama tasawuf sunni dan tasawuf falsafi, kombinasi ini melahirkan harmonisasi antara tasawuf dan syari?ah secara lebih baik.} }