eprintid: 69990 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 12243 dir: disk0/00/06/99/90 datestamp: 2025-02-11 02:34:09 lastmod: 2025-02-11 02:34:09 status_changed: 2025-02-11 02:34:09 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id creators_name: Arinal Muna, NIM.: 19107020052 title: PERSEPSI GENERASI Z YOGYAKARTA TERHADAP HUSTLE CULTURE: STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA ispublished: pub subjects: 301 subjects: 362 divisions: jur_sos full_text_status: restricted keywords: hustle culture; mahasiswa; gaya hidup;; tempat kerja note: Ahmad Norma Permata, S. Pd., M.A., Ph.D abstract: Hustle culture kembali ramai menjadi perbincangan banyak orang saat pandemi covid-19 melanda. WFH diterapkan sehingga muncul anggapan bekerja dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja karna adanya teknologi. Glorifikasi tokoh dunia menjadikan hustle culture popular dikalangan masyarakat terutama anak muda tak sedikit yang akhirnya menerapkannya meski dalam bentuk yang berbeda. Menjadi fenomena global, Asia khususnya. Jepang dengan karoshi fenomena banyaknya orang yang mati karna terlalu lelah bekerja. Di China perusahaan Ali baba yang memaksa pekerja melakukan budaya 996 yakni bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam selama 6 hari dalam seminggu. Di Indonesia Jakarta berada di peringkat 9 dari 12 kota paling gila kerja. Munculnya perusahaan teknologi yang telah dimulai sejak 1990 an mendominasi dunia menjadi pendorong bagi anak muda untuk bekerja berlebihan. Karir bagi anak muda khususnya generasi Z adalah bagian terpenting. Sehingga gen Z sangat berpotensi untuk menerapkan hustle culture, Mahasiswa adalah bagian dari Generasi Z yang bisa dikatakan paling dekat dengan lingkungan pekerjaan karna setelah merek lulus bekerja adalah tahap lanjutan yang musti mereka tempuh. Tujuan penelitian yakni mendalami pemahaman dan pengalaman mahasiswa UIN Sunan Kalijaga mengenai hustle culture. Terlepas mereka bukan pekerja, namun bekerja dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai segala kegiatan yang dilakukan mahasiswa untuk produktif. Jenis penelitian ini adalah Kualitatif deskriptif. Berdasar Whitney, metode deskriptif merupakan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Data diperoleh melalui obeservasi, wawancara dengan mengajukan pertanyaan yang terdiri dari 3 bagian yakni pertanyaan seputar identitas, aktivitas actual dan motif atau alibi untuk memperoleh pendapat, penilaian, perasaan, harapan maupun respon subjektif subjek penelitian. Serta dokumentasi yang kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil temuan dan analisis penelitian ini, pemahaman dan pengalaman tiap informan berbeda-beda mengenai hustle culture karena berbagai aspek mulai dari latar belakang keluarga, lingkungan belajar (lingkungan fakultas maupun jurusan tiap informan) dan tempat tinggal, hingga situasi dan kondisi (kebijakan belajar mengajar) sehingga memunculkan makna yang berbeda pula. Makna hustle culture bagi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tersebut diantaranya kebutuhan, pembuktian diri dan kenyamanan. Ketiga makna ini dapat diidentifikasi melalui pemahaman dan pengalaman mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang diuraikan pada sub-bab aktivitas aktual tipikal harian, strategi membagi waktu kuliah dengan aktivitas lain, memanfaatkan penghasilan, rencana setelah lulus, motivasi atau alibi dan yang terakhir pencapaian. Sejauh ini dapat disimpulkan date: 2024-12-19 date_type: published pages: 138 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Arinal Muna, NIM.: 19107020052 (2024) PERSEPSI GENERASI Z YOGYAKARTA TERHADAP HUSTLE CULTURE: STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69990/1/19107020052_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69990/2/19107020052_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf