@phdthesis{digilib70068, month = {December}, title = {HAMBATAN INKLUSIVITAS PELAYANAN KESEHATAN BAGI TUNANETRA DI PUSKESMAS WINONG, KEMIRI, PURWOREJO}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 19102050034 Kuni Khasanah}, year = {2024}, note = {Muhammad Izzul Haq, M.Sc.}, keywords = {disabilitas; tunanetra; inklusivitas; pelayanan kesehatan; Puskesmas.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70068/}, abstract = {Penyandang disabilitas diartikan sebagai seseorang berkebutuhaan khusus, seringkali dianggap oleh masyarakat sebagai seseorang yang lemah dan selalu membutuhkan bantuan untuk dapat menjalankan kehidupan sehari-harinya. Tidak jarang juga ditemukan kasus-kasus diskriminatif, kekerasan, dan pelecehan menimpa para penyandang disabilitas ini. Seruan tentang inklusivitas kemudian mulai banyak digaungkan oleh masyarakat global. Namun kembali lagi fakta mengatakan bahwa jargon ?no one left behind? lebih banyak memberikan perhatian pada pemerataan pembangunan ekonomi dan pendidikan, dan tanpa adanya perhatian berarti pada masyarakat berkebutuhan khusus. Disisi lain kesehatan juga satu hal yang sangat penting dalam tercapainya kesejahteraan kehidupan yang inklusif. Disabilitas netra menjadi riset utama peneliti, mengingat Indonesia menjadi negara nomor tiga di Asia Tenggara dengan darurat kebutaan. Untuk melihat bagaimana inklusivitas pelayanan kesehatan bagi tunnetra dijalankan, peneliti memilih puskesmas sebagai ranah penelitiannya. Karena puskesmas merupakan garda terdepan fasilitas kesehatan pertama yang bersentuhan langsung dengan pasien di akar rumput. Penelitian ini bertempat di Puskesmas Winong, Kemiri, Purworejo dengan menggunakan subjek pasien tunanetra yang juga berada di wilayah kerja Puskesmas Winong. Berbagai sumber data peneliti gali dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Kemudian peneliti olah dengan metode penelitian kualitatif dengan teknik validitas data menggunakan triangulasi teori dan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puskesmas Winong, Kemiri masih belum mampu secara maksimal untuk mengatasi hambatan instansi, hambatan sikap, hambatan lingkungan, dan hambatan komunikasi untuk dapat mencapai inklusivitas dalam pelayanan kesehatannya. Upaya yang telah dilakukan selama ini untuk memberikan pelayanan khusus pada pasien tunanetra adalah dengan memberikan penugasan pendampingan pada perugas among tamu, memaksimalkan sikap komunikatif, informatif, dan ramah kepada pasien tunanetra, dan memberikan layanan pioritas berupa mendahulukan pelayanan.} }