@phdthesis{digilib70071,
           month = {December},
           title = {STRATEGI MANAJEMEN PENYIARAN KANAL YOUTUBE NAHNU},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA},
          author = {NIM.: 19102010030 Rizqi Fadhilah Ramadhan},
            year = {2024},
            note = {Mochammad Sinung Restendy, M.Sos.},
        keywords = {manajemen penyiaran; media penyiaran; Nahnu TV; media digital},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70071/},
        abstract = {Perkembangan internet telah menggantikan media penyiaran tradisional dan menghadirkan berbagai media baru seperti YouTube. Memengaruhi dan juga mengubah budaya produksi serta distribusi program televisi, termasuk media penyiaran dakwah. Diperlukan strategi serta kemampuan memanajemen media penyiaran agar dakwah dapat berhasil mencapai tujuannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan rencana strategi dan implementasi manajemen penyiaran yang diterapkan oleh Nahnu TV, sebuah kanal YouTube lembaga media penyiaran milik Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta (PWNU DIY).
Penelitian ini menggunakan teori manajemen penyiaran yang dikemukakan oleh Morissan (2018), mengenai rencana strategi dan implementasi fungsi manajemen media penyiaran. Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan dan pemberian pengaruh (directing and influencing), serta pengawasan (controlling). Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi kepada jajaran manajemen Nahnu TV serta dokumentasi. Kemudian dianalisis menggunakan metode kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nahnu TV telah berupaya menjalankan dan meningkatkan strategi manajemen penyiaran pada kanal YouTube miliknya. Namun terdapat beberapa kendala internal yang perlu dibenahi, seperti minimnya dokumentasi, keterbatasan SDM, motivasi, dan pengawasan masih menjadi tantangan utama menjalankan fungsi manajemen sebagai media penyiaran dakwah. Untuk itu perlu kiranya Nahnu TV meningkatkan kualitas manajemennya, agar dapat mencapai tujuan dakwah yang lebih efektif pada era media baru.}
}