TY - THES N1 - Prof. Dr. Muhammad ID - digilib70117 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70117/ A1 - Puji Izzatulbuhtiah, NIM.: 21105030079 Y1 - 2025/01/06/ N2 - Penelitian ini memaparkan mengenai Angan-angan dalam Al-Qur'an yang disebut dengan tamann? menurut dua mufasir yaitu, Hamka dan M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Misbah. Kedua mufasir ini memberikan kontribusi penting dalam memahami ayat-ayat Al-Qur'an, sehingga penafsiran mereka menawarkan berbagai perspektif mengenai makna tamann? dalam Al-Qur?an. Penelitian ini menggali perbedaan dan persamaan dalam pemahaman mereka, serta relevansi tafsir tersebut di zaman sekarang, di mana perkembangan teknologi dan media sosial dapat memperburuk dampak negatif angan-angan, seperti kecemasan, overthinking, dan ketidakpuasan, terutama di kalangan generasi muda. Angan-angan bisa berdampak positif atau negatif, tergantung pada cara menghadapinya. Dalam Islam, kita diajarkan untuk menerima takdir dengan ikhlas dan bersyukur, tanpa terjebak dalam angan-angan duniawi yang dapat menimbulkan kebingungan dan masalah psikologis. Penelitian ini menemukan bahwa angan-angan dalam Al-Qur?an merupakan keinginan tanpa usaha yang maksimal untuk mencapainya. Persamaan dalam penafsiran kedua mufasir tentang angan-angan yang harus seimbang dengan usaha dan do?a. Angan-angan hanya sebagai penyakit hati seperti iri dan dengki jika tidak diiringi dengan usaha yang nyata untuk mencapainya. Dilihat dari perbedaan sumber refrensi dalam penafsiran serta tokoh-tokoh yang mempengaruhi pemikiran serta penafsiran, maka Tafsir Al-Azhar memberi ruang bagi angan-angan yang kreatif dan produktif, sementara Tafsir Al-Misbah lebih menekankan pentingnya menjaga angan-angan agar tetap realistis dan terkendali. Pesan ini relevan dalam membantu generasi saat ini untuk menjaga kesehatan mental, menghindari perbandingan sosial yang merugikan, dan fokus pada pengembangan diri yang lebih mendalam. Dalam Fase Quarter Life Crisis (QLC) sering kali menyebabkan kecemasan dan overthinking, terutama karena perbandingan sosial. Oleh karena itu, penting untuk lebih fokus pada diri sendiri, bersyukur, dan tidak membandingkan diri dengan orang lain. Mengajarkan pentingnya hidup seimbang, dengan memperhatikan dunia dan akhirat, serta berusaha keras sesuai takdir Allah. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Tamanni KW - Tafsir Hamka KW - Tafsir M. Quraish Shihab M1 - skripsi TI - PERBANDINGAN PENAFSIRAN HAMKA DAN M. QURAISH SHIHAB TENTANG TAMANNI DALAM AL-QUR?AN AV - restricted EP - 99 ER -