TY - THES N1 - Prof. Dr. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum., M.A ID - digilib70143 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70143/ A1 - Rofiatul Ubaidillah, NIM.: 22205032032 Y1 - 2025/01/20/ N2 - Pemahaman mukhanna? yang selama ini didasarkan pada konsep biner mengakibatkan diskriminasi dan stigma buruk semakin kuat yang dialami oleh kelompok marginal. Kesalahpahaman tersebut disebabkan oleh minimnya edukasi keberagaman gender sehingga tidak bisa membedakan antara ekspresi gender, identitas seksual dan orientasi seksual. Persoalan tentang hadis mukhanna? kembali hadir lewat pemikiran feminis laki-laki, mereka melakukan redefinisi terhadap mukhanna? sekaligus menjadi penolakan atas pemahaman ulama terdahulu yang kemudian berimplikasi terhadap fenomena Queer di Indonesia. Dalam kajian ini, terdapat tiga pertanyaan utama yang menjadi landasan analisis. Pertama, mengapa terjadi perilaku yang diskriminatif terhadap kelompok mukhanna?? Apa relevansi pemaknaan hadis mukhanna? sebagai respon atas sikap diskriminatif terhadap keberagaman gender dan seksual dalam realitas sosial? Ketiga, apa saja tantangan yang dihadapi dalam memahami makna mukhanna? dari perspektif feminis lakilaki? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif jenis kepustakaan (library research). Adapun data primer didapatkan melalui buku karya Husein Muhammad yang berjudul Fiqh Seksualitas, buku Amar Al-Fikar yang berjudul Queer menafsir dan penelitian jurnal Arif Nuh Safri. Sedangkan data sekunder menggunakan penelitian berupa buku, jurnal dan artikel yang berkaitan dengan isu keberagaman gender dan seksualitas. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis dengan deskriptif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Dengan pembacaan hermeneutika Hans Georg-Gadamer, penelitian ini menjelaskan proses lahirnya pemaknaan yang meliputi konteks kesejarahan (historical effect), pra pemahaman (pre-understanding) dan peleburan cakrawala (fusion of horizons). Pembahasan difokuskan pada beberapa hadis tentang mukhanna? yang dijadikan dasar pemahaman keragaman gender dan seksual oleh feminis laki-laki. Penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, feminis laki-laki telah menentang adanya pemaknaan mukhanna? dengan kerangka biner dan diskriminatif, Feminis laki-laki berusaha menjawab atas persoalan keberagaman gender dan seksual melalui pemaknaan mukhannas yang inklusif dan komprehensif. Kedua, kajian ini menunjukkan relevansinya terhadap realitas sosial bahwa pemaknaan mukhanna? menempatkan kategori di luar kerangka biner antara laki-laki dan perempuan. Dalam kontek gender, makna mukhanna? dikategorisasikan sebagai gender androgini, fluida, dan agender. Sedangkan dalam konteks seksual, makna mukhanna? dapat dikategorisasikan sebagai homoseksual, biseksual, panseksual, dan aseksual. Ketiga, tantangan dalam memahami makna mukhanna? perspektif feminis laki-laki mengacu pada beberapa aspek, yaitu dalam kajian hadis khususnya HR. Muslim No. 4049 dan Tirmidz? No. 1462, dalam dimensi etis dan dalam dimensi praksis. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Mukhannas KW - Feminis Laki-laki KW - Hermeneutika KW - Hans-Georg Gadamer M1 - masters TI - PEMAKNAAN MUKHANNAS DALAM PERSPEKTIF FEMINIS LAKI-LAKI AV - restricted EP - 149 ER -