eprintid: 70155 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12460 dir: disk0/00/07/01/55 datestamp: 2025-02-18 08:25:41 lastmod: 2025-02-18 08:25:41 status_changed: 2025-02-18 08:25:41 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id creators_name: M. Syarif Adi Pramana, NIM.: 22205032050 title: PENAFSIRAN Q.S. AD-DUHA MENURUT USTADZ ADI HIDAYAT DAN USTADZ ABDUL SOMAD DI YOUTUBE ispublished: pub subjects: 297.1226 divisions: pr_iat_s2 full_text_status: restricted keywords: Q.S. ad-Duha, UAH, UAS, Youtube note: Prof. Dr. Phil. KH. Sahiron Syamsuddin, M.A. abstract: Tesis ini berasal dari pemahaman salah seorang ulama Arab di Youtube yang menyatakan bahwa Q.S. ad-Duha merupakan surah pembuka pintu rezeki. Namun, menurut UAH surah ini memiliki faidah untuk memperkuat mental manusia. Adapun UAS berpendapat bahwa Q.S. ad-Duha merupakan dalil pengingat kepada manusia ketika mendapatkan kesenangan untuk tidak lupa menyebut nama Allah agar terhindar dari penyakit ‘ain. Selain itu, penjelasan Q.S. ad-Duha yang ada hanya dijelaskan sekilas dan berujung pada kesimpulan perintah bersyukur dan meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut membuat penulis ingin lebih mendalami kandungan Q.S. ad-Duha secara keseluruhan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka rumusan masalahnya adalah Apa saja persamaan perbedaan penafsiran antara UAH dan UAS dalam menafsirkan Q.S. ad-Duha, dan faktor-faktor penyebabnya? Apa wacana yang dikaji dalam penafsiran Q.S. ad-Duha menurut UAH dan UAS di Youtube? Bagaimana analisis teks, analisis praktik diskursif dan analisis sociocultural dari UAH dan UAS dalam penafsiran Q.S. ad-Duha? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berbasis penelitian lapangan (field research). Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis konten dan menggunakan metode netnografi untuk mengkaji video Ustadz Adi Hidayat (UAH) dan Ustadz Abdul Somad (UAS) yang membahas tentang kajian tafsir Q.S. ad-Duha yang terdapat di channel Youtube sebagai data primer. Dalam rangka menjawab rumusan masalah, penulis menggunakan teori analisis wacana kritis Norman Fairclough sebagai pisau analisis yang meliputi 3 langkah yaitu analisis teks, analisis praktik diskursif (produksi dan konsumsi teks), dan analisis sosio kultural (analisis di luar teks). Hasil penelitian ini melahirkan kesimpulan sebagai berikut. Pertama, Aspek persamaan penafsiran dari UAH dan UAS adalah Q.S. ad-Duha menjelaskan hiburan dan janji Allah SWT kepada Nabi dan umatya akan nikmat yang begitu besar di akhirat, menggunakan waktu yang diberikan dengan sebaik-baiknya, menjelaskan cara bermuamalah dengan sesama manusia, dan cara mensyukuri nikmat Allah SWT sesuai dengan kadarnya. Adapun aspek perbedaan antara UAH dan UAS dalam menafsirkan Q.S. ad-Duha, UAH menyampaikan penjelasannya dengan analisis kebahasaan, didukung dengan referensi atau sumber yang lengkap, dan membincangkannya dalam konteks kehidupan masyarakat saat ini. Sedangkan UAS penafsirannya terkesan lebih singkat, dan bahasa yang sederhana. Persamaan dan perbedaan penafsiran juga dipengaruhi oleh faktor ideologi, pendidikan UAH dan UAS dan faktor keadaan sosial masyarakat yang ada di sekitar kedua ustadz tersebut. Wacana yang ditemukan dari penafsiran UAH dan UAS tentang Q.S. ad-Duha yang pada awalnya dipahami surah yang membawa rezeki jika membacanya berulang kali, berisi kisah perjuangan dakwah Nabi Muhammad SAW, bergeser menjadi surah yang menguatkan mental manusia untuk mendapatkan ketenangan jiwa, surah yang mengajarkan untuk membuat perencanaan (planning) sebelum memulai aktivitas, menjadi pengingat bagi manusia untuk merenungi perjalanan hidup yang lalu dan sekarang. Analisis teks dalam Q.S. ad-Duha yang dilakukan oleh UAH mencakup pembahasan terhadap beberapa makna yang disertai penjelasan, sedangkan UAS langsung kepada penjelasan singkat tentang kandungan ayat tersebut. Kemudian, pada analisis praktik diskursif, UAH hidup dalam lingkungan masyarakat Muhammadiyah yang tidak taqlid kepada satu imam dan menjadikan Al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman utama, UAH cenderung memperhatikan bidang pendidikan sebagai bentuk sebagai rasa syukur oleh seorang ustadz yang mengajarkan ilmu, penafsiran UAH membuka banyak informasi yang baru, dan belum pernah diketahui sebelumnya. Adapun UAS merupakan tokoh NU, berbasis ahlussunnah wal jamaah, tidak fanatik mazhab, cenderung memberikan perhatian di bidang sosial kemasyarakatan untuk membantu sesama manusia sebagai bentuk rasa syukur sehingga para audiens mengucapkan terimakasih dan berharap UAS selalu konsisten menyampaikan kajian ceramahnya. Kemudian, pada analisis sosiocultural practice, UAH menekankan pentingnya manusia untuk membuat planning sebelum melakukan aktivitas. Sedangkan UAS lebih kepada menyoroti kepada kebiasaan manusia yang tidak menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya sehingga tidak produktif, tidak menghasilkan manfaat apapun bagi dirinya. Selain itu, lingkungan masyarakat tempat kedua tokoh berasal yang memiliki keragaman budaya juga berpengaruh signifikan bagi perkembangan dakwah UAH dan UAS. date: 2025-01-16 date_type: published pages: 128 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: masters thesis_name: other citation: M. Syarif Adi Pramana, NIM.: 22205032050 (2025) PENAFSIRAN Q.S. AD-DUHA MENURUT USTADZ ADI HIDAYAT DAN USTADZ ABDUL SOMAD DI YOUTUBE. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70155/1/22205032050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70155/2/22205032050_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf