%0 Thesis
%9 Masters
%A Muhammad Reza Ainul Hakim, NIM.: 22205022002
%B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
%D 2024
%F digilib:70369
%I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
%K Masjid, Kontestasi Identitas, Nurul Iman, Nurul Yaqin
%P 125
%T MASJID SEBAGAI RUANG KONTESTASI IDENTITAS ISLAM   (STUDI KASUS PADA KOMUNITAS MASJID NURUL IMAN DAN NURUL YAQIN KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT)
%U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70369/
%X Masjid Nurul Iman dan Nurul Yaqin yang merupakan tempat sakral dalam  melaksanakan ibadah ternyata keberadaannya tidak disadari telah menjadi ruang  kontestasi identitas yang melibatkan Nahdlatul Wathan, Nahdlatul Ulama’ dan  Jama’ah Da’i. Pertemuan antar identitas ini diketahui karena adanya kekuatan  transenden yang menarik berbagai macam aliran yang tertuang kedalam bentuk  fisik dan non fisik, sedangkan kontestasinya telah merambah kedalam praktikpraktik  yang melintasi ruang dan waktu. Penelitian ini mengusung rumusan  masalah yakni pertama, bagaimana deskripsi kontestasi identitas Islam di masjid  Nurul Iman dan Nurul Yaqin. Kedua, bagaimana pengaruh kontestasi identitas  Islam di masjid terhadap dinamika sosial keagamaan masyarakat lokal. Penelitian  ini menggunakan teori geography of religion Thomas Andrew Tweed dan teori  kontestasi Antje Wiener dimana menggunakan tiga indikator yakni confluence,  flow, dan fundamental type. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang  berjenis kualitatif-Deskriptif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi,  wawancara, dan dokumentasi. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa masjid  menjadi ruang pertemuan antar aliran karena telah memberikan egalitarianisme  dalam bentuk fisik dan non fisik. Secara fisik adanya simbol Islam secara universal  yang mengizinkan aliran lain untuk hadir di ruang masjid contohnya dengan adanya  mihrab dan mimbar, kaligrafi, dan Al-Qur’an, sedangkan pertemuan dalam aspek  non fisik egalitarianisme datang dari aspek ketauhidan seperti kalimat Tauhid, zikir,  dan do’a. Akses yang telah didapatkan oleh aliran-aliran Islam ini menghadirkan  kontestasi yang mengalir melintasi ruang dan waktu. Identitas yang berusaha  ditampilkan oleh komunitas masjid Nurul Iman dan Nurul Yaqin bergerak melintasi  waktu melalui media praktik amaliyah berupa sholawat dan salam, sedangkan  pergerakan kontestasi yang melintasi ruang adalah dengan cara agensi menonjolkan  identitasnya melalui cara berpakaian dan penggunaan atribut-atribut yang melekat  pada tubuh. Pengaruh kontestasi identitas ini ialah terbentuknya interaksi sosialkeagamaan  antar anggota aliran Islam yang mulai terbentuk dan merambah kepada  ritual-ritual yang dilaksanakan di luar masjid. Interaksi yang terbangun ini juga  mampu menghadirkan toleransi dan kesepahaman bagi masyarakat lokal walaupun  berbeda identitas. Selain itu, kontestasi identitas ini berpengaruh juga kepada  terjadinya kolaborasi ulama’ dan umara’ membawa perubahan bagi masyarakat  lokal. Ulama’ yang merupakan unsur kultural dan Umara’ yang mewakili unsur  struktural nyatanya bersama-sama dalam mengawal perubahan yang semula  terdapat banyak kekacauan kini telah berbenah dan bertransformasi kearah yang  positif.  Kata Kunci : Masjid, Kontestasi Identitas, Nurul Iman, Nurul Yaqin
%Z Dr. Masroer, S. Ag., M. Si.