eprintid: 70369
rev_number: 9
eprint_status: archive
userid: 12241
dir: disk0/00/07/03/69
datestamp: 2025-02-26 08:27:54
lastmod: 2025-02-26 08:27:54
status_changed: 2025-02-26 08:27:54
type: thesis
metadata_visibility: show
contact_email: sophanshofwan@gmail.com
creators_name: Muhammad Reza Ainul Hakim, NIM.: 22205022002
title: MASJID SEBAGAI RUANG KONTESTASI IDENTITAS ISLAM 
(STUDI KASUS PADA KOMUNITAS MASJID NURUL IMAN DAN NURUL YAQIN KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT)
ispublished: pub
subjects: s_ag_ag
divisions: StudiAgamaAgama(S1)
full_text_status: restricted
keywords: Masjid, Kontestasi Identitas, Nurul Iman, Nurul Yaqin
note: Dr. Masroer, S. Ag., M. Si.
abstract: Masjid Nurul Iman dan Nurul Yaqin yang merupakan tempat sakral dalam
melaksanakan ibadah ternyata keberadaannya tidak disadari telah menjadi ruang
kontestasi identitas yang melibatkan Nahdlatul Wathan, Nahdlatul Ulama’ dan
Jama’ah Da’i. Pertemuan antar identitas ini diketahui karena adanya kekuatan
transenden yang menarik berbagai macam aliran yang tertuang kedalam bentuk
fisik dan non fisik, sedangkan kontestasinya telah merambah kedalam praktikpraktik
yang melintasi ruang dan waktu. Penelitian ini mengusung rumusan
masalah yakni pertama, bagaimana deskripsi kontestasi identitas Islam di masjid
Nurul Iman dan Nurul Yaqin. Kedua, bagaimana pengaruh kontestasi identitas
Islam di masjid terhadap dinamika sosial keagamaan masyarakat lokal. Penelitian
ini menggunakan teori geography of religion Thomas Andrew Tweed dan teori
kontestasi Antje Wiener dimana menggunakan tiga indikator yakni confluence,
flow, dan fundamental type. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang
berjenis kualitatif-Deskriptif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa masjid
menjadi ruang pertemuan antar aliran karena telah memberikan egalitarianisme
dalam bentuk fisik dan non fisik. Secara fisik adanya simbol Islam secara universal
yang mengizinkan aliran lain untuk hadir di ruang masjid contohnya dengan adanya
mihrab dan mimbar, kaligrafi, dan Al-Qur’an, sedangkan pertemuan dalam aspek
non fisik egalitarianisme datang dari aspek ketauhidan seperti kalimat Tauhid, zikir,
dan do’a. Akses yang telah didapatkan oleh aliran-aliran Islam ini menghadirkan
kontestasi yang mengalir melintasi ruang dan waktu. Identitas yang berusaha
ditampilkan oleh komunitas masjid Nurul Iman dan Nurul Yaqin bergerak melintasi
waktu melalui media praktik amaliyah berupa sholawat dan salam, sedangkan
pergerakan kontestasi yang melintasi ruang adalah dengan cara agensi menonjolkan
identitasnya melalui cara berpakaian dan penggunaan atribut-atribut yang melekat
pada tubuh. Pengaruh kontestasi identitas ini ialah terbentuknya interaksi sosialkeagamaan
antar anggota aliran Islam yang mulai terbentuk dan merambah kepada
ritual-ritual yang dilaksanakan di luar masjid. Interaksi yang terbangun ini juga
mampu menghadirkan toleransi dan kesepahaman bagi masyarakat lokal walaupun
berbeda identitas. Selain itu, kontestasi identitas ini berpengaruh juga kepada
terjadinya kolaborasi ulama’ dan umara’ membawa perubahan bagi masyarakat
lokal. Ulama’ yang merupakan unsur kultural dan Umara’ yang mewakili unsur
struktural nyatanya bersama-sama dalam mengawal perubahan yang semula
terdapat banyak kekacauan kini telah berbenah dan bertransformasi kearah yang
positif.
Kata Kunci : Masjid, Kontestasi Identitas, Nurul Iman, Nurul Yaqin
date: 2024-12-06
date_type: published
pages: 125
institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
thesis_type: masters
thesis_name: mphil
citation:   Muhammad Reza Ainul Hakim, NIM.: 22205022002  (2024) MASJID SEBAGAI RUANG KONTESTASI IDENTITAS ISLAM (STUDI KASUS PADA KOMUNITAS MASJID NURUL IMAN DAN NURUL YAQIN KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT).  Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.   
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70369/1/21105030127_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70369/2/21105030127_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf