eprintid: 70374 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 12241 dir: disk0/00/07/03/74 datestamp: 2025-02-27 03:43:15 lastmod: 2025-02-27 03:43:15 status_changed: 2025-02-27 03:43:15 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: sophanshofwan@gmail.com creators_name: Khusnul Khotim, NIM.: 22205032043 title: MAKNA QIRA’AH, TILAWAH, DAN TARTIL DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF QUR'ANI GABRIEL SAID REYNOLDS ispublished: pub subjects: 297.1226 divisions: pr_iat_s2 full_text_status: restricted keywords: Qira‘ah, Tilawah, Tartil, note: Prof. Muhammad M.Ag. abstract: MAKNA QIRA’AH, TILAWAH, DAN TARTIL DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF QUR'ANI GABRIEL SAID REYNOLDS Term qira‘ah, tilawah, dan tartil dalam Al-Qur’an sering dipahami secara sederhana sebagai praktik membaca, tanpa adanya pembedaan yang jelas di antara ketiganya. Berdasarkan teori anti-sinonimitas, perbedaan istilah dalam Al-Qur’an mengindikasikan adanya perbedaan makna. Namun, secara tradisional, ketiga istilah ini sering memiliki definisi yang tumpang tindih. Variasi makna yang muncul dalam tafsir dan kamus menunjukkan kesulitan dalam mendefinisikan istilah-istilah tersebut, sekaligus menunjukkan tidak adanya konsensus yang jelas. Ketidakpastian ini menjadi latar belakang utama penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna ketiga istilah tersebut dalam Al-Qur’an dengan menggunakan pendekatan Qur’ani yang diperkenalkan oleh Gabriel Said Reynolds. Pendekatan ini berfokus pada analisis penggunaan istilah dalam teks Al-Qur’an dan konteks ayatnya, dengan mengesampingkan sementara tradisi Islam. Pendekatan ini bertujuan menemukan makna yang berasal langsung dari perspektif Al-Qur’an, tanpa pengaruh tradisi. Selain itu, periode Masa Kuno Akhir (Late Antiquity) sebagai konteks historis turunnya Al-Qur’an dijadikan referensi tambahan untuk membantu menginterpretasikan maknanya. Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan ayat-ayat yang mengandung istilah qira‘ah, tilawah, dan tartil, lalu menganalisis konteksnya. Referensi dari Masa Kuno Akhir dielaborasi jika ditemukan keterkaitan dengan ayat-ayat tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga istilah tersebut memiliki makna yang jelas dan berbeda dari definisi tradisional. Tartil merujuk pada pembacaan literal tanpa proses pemahaman, yang bertujuan utama untuk menjaga kelestarian teks Al-Qur’an secara harfiah. Qira‘ah mengacu pada pembacaan individu yang berusaha memahami dan mengamalkan ayat-ayat Al-Qur’an, dengan fungsi utama untuk menjaga diri pembaca. Sementara tilawah adalah pembacaan publik yang bertujuan menyampaikan ayat-ayat Allah SWT kepada masyarakat dengan fungsi utama memelihara umat. Ketiga istilah ini diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kata Kunci: Qira‘ah, Tilawah, Tartil, date: 2024-12-17 date_type: published pages: 125 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: masters thesis_name: mphil citation: Khusnul Khotim, NIM.: 22205032043 (2024) MAKNA QIRA’AH, TILAWAH, DAN TARTIL DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF QUR'ANI GABRIEL SAID REYNOLDS. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70374/1/22205032043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA-1.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70374/2/22205032043_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR-1.pdf