TY - THES N1 - Drs. Muhammad Mansur, M. Ag. ID - digilib70389 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70389/ A1 - Nur Rofiatun Nisa, NIM.: 21105030127 Y1 - 2024/12/09/ N2 - Al-Qur?an diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab menjadikan al-Qur?an mudah dipahami pada masa Rasulullah SAW, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua ummat muslim mampu memahami makna kata dan kalimat yang terdapat dalam al-Qur?an, termasuk kata n?r. Kata n?r disebutkan beberapa kali dalam al-Qur?an yang memiliki arti ?cahaya?. Tetapi ada beberapa perbedaan makna kata n?r ditinjau dari beberapa aspek yang menyebabkan perdebatan keilmuan dalam memaknai kata n?r. Masyarakat awam pun memaknai kata n?r hanya sebatas ?cahaya?. Dari kegelisahan tersebut dapat ditarik dua rumusan masalah yang menjadi fokus kajian penelitian ini. Pertama, bagaimana penafsiran KH. Bisri Mustofa terhadap makna kata n?r dalam Qs. an-N?r ayat 35. Kedua, Bagaimana metodologi penafsiran kitab tafsir al Ibr?z l? Ma'rifah Tafs?r al-Qur'?n al-Az?z karya KH. Bisri Mustofa. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut penulis menggunakan metode deskriptif. Metode tersebut digunakan untuk mendeskripsikan penafsiran KH. Bisri Mustofa terhadap makna kata n?r dalam QS. An-N?r ayat 35 serta metodologi penafsiran kitab tafsir al Ibr?z l? Ma'rifah Tafs?r al-Qur'?n al-Az?z karya KH. Bisri Mustofa. Selanjutnya penulis menggunakan kerangka teori hermeneutika Hans Georg Gadamer untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penafsiran KH. Bisri Mustofa dalam menafsirkan ayat tersebut. Dengan menggunkaan metode tersebut diperoleh dua kesimpulan. Pertama, berdasarkan teori pokok Hermeneutika Gadamer dari kajian ini dapat disimpulkan bahwa pemaknaan kata nur menurut KH. Bisri Mustofa tidak terlepas dari kondisi KH. Bisri Mustofa yang saat itu adalah seorang yang bermadzhab Asy?ariyah, dimana paham tersebut memiliki pemikiran bahwa kekuasaan dan kehendak Tuhan bersifat mutlak, manusia tidak berhak mencampurinya. Dengan demikian, KH. Bisri Mustofa memaknai kata nur sebagai petunjuk yang diberikan Allah sesuai kehendaknya. Kedua, Dalam penafsirannya, metodologi yang digunakan KH. Bisri Mustofa tidak lain adalah dengan banyak mengambil beberapa ijtihad dari mufassir lain, seperti yang disebutkan dalam muqaddimah tafsir al Ibriz, terjemah tafsir yang beliau suguhkan itu merujuk dari tafsir-tafsir mu?tabaroh, seperti Tafsir Jalalain, Tafsir Baidlawi, Tafsir Khazin dan lain. Tetapi dalam menafsirkan surah an-nur ayat 35 nampaknya beliau memiliki kesamaan dengan penafsiran yang terdapat di dalam Tafsir Jalalain. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Penafsiran KW - Bisri Mustofa KW - An-Nur M1 - skripsi TI - PENAFSIRAN KH. BISRI MUSTOFA TERHADAP KATA NUR DALAM QS. AN-NUR AYAT 35 (STUDI KITAB TAFSIR AL IBRIZ LI MA'RIFAH TAFSIR AL-QUR'AN AL-AZIZ) AV - restricted EP - 89 ER -