@mastersthesis{digilib70643, month = {February}, title = {ANALISIS PROBLEMATIKA DAN EVALUASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DAN PENERAPANNYA DI SEKOLAH NEGERI KECAMATAN BARAKA KABUPATEN ENREKANG}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 22200012098 Ilman Fajr Firdaus}, year = {2025}, note = {Pembimbing: Ahmad Norma Permata, S.Ag., M.A., Ph.D.}, keywords = {modul pengajaran; guru; pembelajaran intrakurikuler; kurikulum merdeka}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70643/}, abstract = {Kurikulum merdeka belajar dirancang untuk memberikan fleksibilitas kepada guru dalam memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa serta membantu siswa mendalami konsep dan memperkuat kompetensi. Kurikulum ini diterapkan sebagai respons terhadap pemulihan pasca-pandemi COVID-19, namun menghadapi tantangan seperti keterbatasan sarana dan prasarana, rendahnya penguasaan teknologi oleh guru, dan beban tugas siswa yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan, permasalahan, dan upaya yang dilakukan dalam implementasi kurikulum merdeka belajar di Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, yang dilakukan di SDN 20 Baraka, SMPN 1 Baraka, dan SMAN 5 Enrekang. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, serta dianalisis menggunakan teori implementasi kebijakan dengan lima indikator: pola komunikasi, faktor eksternal, tipe kebijakan, mekanisme paksaan, dan partisipasi publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka dimulai dengan penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), pembuatan modul pengajaran, pelaksanaan pembelajaran intrakurikuler, dan evaluasi. Permasalahan yang dihadapi meliputi keterbatasan sumber daya, kesiapan guru, kurangnya koordinasi, integrasi kearifan lokal, penguasaan teknologi, beban tugas guru yang berat, dan minimnya keterlibatan orang tua. Upaya yang dilakukan meliputi bimbingan teknis, in-house training, dan workshop untuk meningkatkan kompetensi guru. Secara keseluruhan, implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Kecamatan Baraka masih menghadapi hambatan, namun berbagai langkah perbaikan terus dilakukan untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud RI. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk mengoptimalkan implementasi kurikulum di tingkat lokal maupun nasional.} }