%0 Thesis %9 Skripsi %A Erbaningsih, NIM.: 21104060008 %B FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN %D 2025 %F digilib:70661 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Sabun, NaOH, Saponifikasi, Kurikulum %P 102 %T PENGARUH KONSENTRASI NaOH DAN JENIS ASAM LEMAK TERHADAP SIFAT FISIK SABUN SEBAGAI SUMBER BELAJAR %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70661/ %X Kurikulum 2013 menuntut peserta didik untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat mengimplementasikan keilmuannya dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam lingkungan masyarakat. Pendidik juga dituntut dapat menerapkan pembelajaran kimia yang bersifat kontekstual dalam kontruksi pengetahuan. Oleh karena itu, peserta didik membutuhkan sumber belajar yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik dapat terbantu dalam proses pembelajaran. Sabun adalah salah satu contoh produk yang berkaitan dengan materi ilmu kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Sabun merupakan produk pembersih yang dibuat dengan mereaksikan antara basa natrium dengan asam lemak dengan reaksi kimia. Reaksi kimia pembuatan sabun disebut reaksi saponifikasi dengan bahan utama NaOH dan asam lemak yang bisa dibuat dengan variasi konsentrasi NaOH dan variasi jenis asam lemak yang terkandung dalam minyak untuk menentukan kualitas sabun yang baik. Peneliti melakukan penelitian mengenai pengaruh variasi konsentrasi NaOH dan jenis asam lemak dalam minyak terhadap sifat fisik sabun padat sebagai sumber belajar peserta didik. Hal ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi NaOH dan jenis asam lemak yang sesuai sehingga dapat menghasilkan produk sabun dengan kualitas baik. Selain itu, peserta didik dapat menjadikan materi pada proses pembuatan sabun sebagai sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum pada pembelajaran kimia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Analisis kurikulum dan hambatan pembelajaran kimia dilakukan melalui studi literatur dan wawancara terhadap guru kimia. Pembuatan sabun dengan variasi konsentrasi NaOH dan jenis asam lemak dilakukan dengan penelitian eksperimen laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian, sabun dengan variasi konsentrasi NaOH didapatakan sabun dengan kualitas baik dengan kadar konsentrasi NaOH 23%. Hasil percobaan menunjukkan uji organoleptik berwarna kuning, beraroma melon dan bertekstur padat. Uji pH dengan hasil rata-rata 10, dan uji tinggi busa dihasilkan rata-rata nya sekitar 5,8 cm. Sedangkan pada sabun dengan variasi jenis asam lemak didapatkan sabun yang terbaik pada formulasi M1. Hasil uji organoleptik menunjukkan warna sabun putih, aroma melon dan bertekstur padat, uji pH didapatkan hasil rata-ratanya sebesar 10, dan uji tinggi busa didapatkan hasil rata-rata tinggi busa sebesar 5,5 cm. Berdasarkan analisis kurikulum, prosedur pembuatan sabun dapat dikaitkan dengan KD 3.9 dan 4.9 materi kimia organik sebagai sumber belajar bagi peserta didik pada sub bab materi ester. %Z Laili Nailul Muna, M.Sc.