@mastersthesis{digilib70685, month = {January}, title = {PEMEROLEHAN BAHASA ARAB SISWA INDONESIA DI SUDANESE AFRICAN ASIAN SCHOOL (SAAS) (KAJIAN PSIKOLINGUISTIK)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 22204022003 Annindita Hartono Putri}, year = {2025}, note = {Dr. Muhammad Jafar Shodiq, S.Pd.I., MSI}, keywords = {Bahasa Arab, Pemerolehan Bahasa, Psikolinguistik, SAAS}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70685/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pemerolehan bahasa Arab oleh siswa Indonesia di Sudanese African Asian School (SAAS) dari perspektif psikolinguistik, beserta hambatan yang dihadapi dalam proses tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk menggambarkan fenomena secara menyeluruh. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan teknik triangulasi untuk memastikan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemerolehan bahasa Arab di SAAS berlangsung bertahap, melibatkan peran aktif guru, siswa, dan orang tua. Faktor psikologis seperti motivasi, kepercayaan diri, dan dukungan lingkungan mempengaruhi keberhasilan siswa. Tahapan pemerolehan bahasa mengikuti teori Stephen Krashen tentang hipotesis Natural Order, dimulai dari hal sederhana hingga kompleks. Proses dimulai dengan pengenalan huruf hijaiyyah, dilanjutkan dengan kosakata dan tata bahasa secara bertahap. Lingkungan yang mendukung, baik di dalam maupun luar kelas, turut memfasilitasi proses ini. Guru berperan menyediakan input bahasa yang tepat dan menciptakan suasana belajar menyenangkan. Siswa menunjukkan minat tinggi dan keberanian berinteraksi berkat dukungan teman sebaya. Hal ini sejalan dengan teori sosiokultural Vygotsky tentang scaffolding, di mana pembelajaran terjadi melalui bantuan individu yang lebih mahir. Namun, terdapat berbagai kendala dalam proses pemerolehan bahasa ini. Guru menghadapi tantangan dalam memotivasi siswa yang kurang berminat terhadap bahasa Arab, ditambah dengan keragaman latar belakang siswa yang memengaruhi kemampuan mereka. Berdasarkan teori Jean Piaget, pemerolehan bahasa terjadi melalui interaksi dengan lingkungan dan harus sesuai dengan tahap perkembangan kognitif. Oleh karena itu, materi pembelajaran perlu dirancang agar sesuai dengan kemampuan siswa. Sementara itu, bagi siswa, kurangnya latihan dan evaluasi kemampuan bahasa, serta interaksi antarsiswa yang kurang optimal, juga menjadi hambatan. Hal ini sejalan dengan teori Noam Chomsky yang membedakan antara kompetensi dan performa bahasa, yang memerlukan latihan yang konsisten untuk berkembang. Keberhasilan siswa Indonesia sebagai pembelajar non-penutur asli dalam memperoleh bahasa Arab sangat dipengaruhi oleh motivasi yang dimiliki, tingkat kepercayaan diri, serta dukungan yang diberikan oleh lingkungan sekitarnya.} }