%A NIM.: 21105020047 Ristianti %O Erham Budi Wiranto, S.Th.I., M.A. %T DESAKRALISASI KONSEP KAMI DALAM SHINTOISME: STUDI REPRESENTASI TOKOH-TOKOH ANIME ONE PIECE ARC WANO KUNI KARYA EIICHIRO ODA %X Terdapat banyak penggambaran tokoh-tokoh dalam serial anime One Piece arc Wano Kuni yang merupakan representasi dari kami atau spirit dalam kepercayaan lokal masyarakat Jepang. Masuknya simbol-simbol ke-Shintoan mengenai bagaimana penggambaran kami dalam serial anime One Piece merupakan salah satu tanda yang menunjukkan adanya upaya desakralisasi simbol-simbol agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi dan proses desakralisasi yang terjadi dalam simbol-simbol kami dalam penggambaran tokoh-tokoh dalam anime One Piece arc Wano Kuni. Penelitian ini penting untuk dilakukan dalam kajian studi keagamaan berkenaan dengan urgensinya terhadap khazanah pengetahuan mengenai ke-Shintoan dan simbol-simbolnya, terutama berkaitan dengan representasinya dalam budaya populer hari ini. Dalam penelitian kualitatif ini, penulis menganalisis data menggunakan teori semiotika John Fiske untuk mengungkap dan menguraikan bagaimana tanda-tanda yang menunjukkan adanya representasi kami dalam penggambaran tokoh-tokoh pada serial anime One Piece arc Wano Kuni. Representasi ini kemudian diperbandingkan dengan penggambaran kami yang ada dalam teks-teks kitab suci ataupun mitologi yang beredar yang menjadi landasan kepercayaan masyarakat Jepang mengenai kami tersebut. Fenomena desakralisasi simbol kami kemudian dihubungkan dengan dinamika sekularisasi dalam konteks historis keagamaan yang terjadi di Jepang. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa melalui analisis semiotika John Fiske dapat disimpulkan terdapat tanda-tanda dalam scene penggambaran tokoh-tokoh One Piece arc Wano Kuni yang menunjukkan adanya representasi kami yang mengarah atau memiliki kecenderungan merepresentasikan ideologi-ideologi seperti otoritariarisme dan nasionalisme. Sementara itu, setelah hasil representasi tersebut diperbandingkan dengan berbagai mitologi yang terdapat dalam kitab-kitab suci agama Shinto dan literatur lainnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat kesenjangan di antara keduanya yang mengindikasikan adanya proses modifikasi karakter para kami yang dibangun dalam rangka penguatan kerangka fiksi, seperti terjadi perubahan penampilan, penurunan karisma dan citra, dan bahkan penyelewengan karakter yang tidak sesuai dengan berbagai mitologi dalam kepercayaan Shinto. %K One Piece, Anime, Shinto, Kami, Desakralisasi %D 2025 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib70808