@phdthesis{digilib71012, month = {February}, title = {PERSEPSI DIRI REMAJA PELAKU PERKAWINAN ANAK: STUDI KASUS DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 21105040058 Galuh Ananda Putri}, year = {2025}, note = {Dr. Rr. Siti Kurnia Widiastuti, S.Ag., M.Pd., M.A.}, keywords = {persepsi diri; remaja; perkawinan anak}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71012/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi diri remaja sebagai pelaku perkawinan yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju ke tahap individu dewasa. Dalam konteks perkawinan anak, proses transisi ini dapat mengalami berbagai tantangan yang mempengaruhi pembentukan identitas dan persepsi diri sebagai orang dewasa. Penelitian ini berfokus pada bagaimana remaja yang melakukan perkawinan membentuk dan memahami identitas kedewasaan mereka serta faktor-faktor yang mempengaruhi remaja mengambil keputusan untuk melakukan perkawinan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yang meliputi wawancara mendalam dengan remaja yang terlibat dengan perkawinan anak dan menjalankan serangkaian proses dispensasi perkawinan untuk mendapatkan izin melakukan perkawinan. Pengamatan partisipatif di dalam komunitas, dan melakukan analisa data sekunder dari kajian sebelumnya. Penelitian ini melibatkan sembilan informan antara lain; informan JW, Informan SL, Informan JL, Informan DC, Informan AAR, Informan BAS, Informan ASNA, Informan NA, dan Informan DR sebagai remaja yang melakukan perkawinan. Hasil penelitian menunjukkan pembentukan persepsi diri remaja menjadi orang dewasa dipengaruhi oleh dua hal antara lain; pertama, bentuk-bentuk dewasa yang dikonstruksi remaja diukur melalui konsep kedewasaan remaja yang dapat dilihat dari remaja mengungkapkan makna atau arti perkawinan menurut persepsinya, rentang hubungan remaja dengan pasangan, serta intensitas kepercayaan remaja terhadap pasangan. Kedua, faktor internal dan eksternal mendasar yang menyebabkan remaja melakukan perkawinan. (1) faktor internal dipengaruhi oleh alasan mendasar dari diri remaja melakukan perkawinan, seperti, terdapat niat dalam diri, menghindari zina, dan kehamilan. (2) faktor eksternal dari luar diri remaja seperti keluarga, sosial budaya, pendidikan dan pengetahuan. Pada akhirnya remaja memiliki kepribadian yang belum stabil, beban psikologis, dan persepsi dewasa yang terdistorsi.} }